Gambar Sistem Tata Surya |
Pernahkah
kamu amati langit pada malam hari? Benda-benda apa saja yang kamu lihat di
langit? Pasti kamu akan melihat ribuan benda langit. Di antara benda-benda
langit tersebut ada yang disebut bintang dan ada juga yang disebut planet. Ketika
pagi menjelang, masihkah kamu dapat melihat benda-benda langit tersebut? Tentu
saja tidak, karena di siang hari kamu hanya dapat melihat Matahari di langit.
Ketika malam datang, barulah kamu dapat melihat kembali benda-benda langit
tersebut. Mengapa demikian?
Peristiwa
tersebut di atas akan kita pelajari dalam Bab ini, yaitu sistem Tata Surya.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem Tata Surya akan berpengaruh
terhadap sistem kehidupan di Bumi. Maha besar Tuhan yang telah menciptakan alam
dengan begitu agungnya. Oleh karena itu, marilah belajar dengan sungguh-sungguh,
senantiasa bersyukur serta berusaha untuk menjaga karunia-Nya sebagai wujud
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kelak menjadi manusia yang cerdas dan
peduli terhadap semua ciptaan Tuhan.
Manusia
telah melihat langit sejak ribuan tahun yang lalu. Pengamatan awal mencatat
terkait perubahan posisi dari planet-planet dan mengembangkan ide-ide terkait
tata surya yang didasarkan pada pengamatan dan kepercayaan.
Saat
ini, manusia juga mengetahui objek di dalam sistem tata surya mengorbit pada
Matahari. Selain itu, gravitasi Matahari juga memengaruhi pergerakan
benda-benda dalam sistem tata surya sebagaimana gravitasi Bumi memengaruhi
pergerakan bulan yang mengorbit padanya.
Pada
awal tahun 1600an, Johannes Kepler seorang ahli matematika dari Jerman mulai
mempelajari orbit planet-planet. Ia menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak
melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips.
Di
dalam astronomi ada tiga hukum gerakan planet, menurut Johannes Kepler dijelaskan
sebagai berikut: (1)
Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu
fokusnya. (2) Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu
sama. (3) Periode kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak
rata-ratanya dari Matahari.
Perhitungan
lebih lanjut menunjukkan bahwa letak Matahari tidak di pusat orbit, tetapi
sedikit offset. Kepler juga menemukan
bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam orbitnya di sekitar
Matahari. Hal ini ditunjukkan pada Tabel berikut.
Tabel di atas menunjukkan bahwa planet yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang jauh dari Matahari. Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi Matahari disebut bidang edar dan bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut bidang ekliptika. Susunan Tata Surya terdiri atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid.
Jadi, Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri
atas Matahari sebagai pusat tata surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan
asteroid yang mengelilingi Matahari.
1. Matahari
Matahari
adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi.
Gambar Bagian-bagian Matahari |
Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut.
a. Inti Matahari,
memiliki suhu sekitar 1,5 x 107 0C yang cukup untuk mempertahankan
fusi termonuklir yang berfungsi sebagai sumber energi Matahari. Energi dari
inti akan diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang
angkasa.
b. Fotosfer,
memiliki suhu sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui
fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar
Matahari yang kita amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari,
yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari
wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer,
memiliki suhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km. Kromosfer
terlihat seperti gelang merah yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi gerhana
Matahari total.
d. Korona,
merupakan lapisan terluar Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin dan
ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan
dari ionisasi atom karena suhu yang sangat tinggi. Korona terlihat seperti
mahkota dengan warna keabu-abuan yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi
gerhana Matahari total.
Di antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara radiasi dan konveksi.
2. Planet Dalam
Gambar Planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) |
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari bintang. Planet dalam disebut juga dengan planet terrestrial. Planet terrestrial adalah planet yang letaknya dekat dengan Matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau tidak sama sekali, berbatu, terestrial, sebagian besar terdiri atas mineral tahan api, seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya.
Selain
itu, planet dalam juga memiliki atmosfer yang cukup besar untuk menghasilkan
cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik. Seperti lembah retakan dan
gunung berapi. Planet dalam terdiri atas: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
3. Planet Luar
Gambar Planet luar |
Planet luar disebut juga dengan planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang letaknya jauh dengan Matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan sebagian besar tersusun dari bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana, dan amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Data
Perbandingan Planet-planet Tata Surya
Data Perbandingan Planet-planet Tata Surya |
4. Komet
Komet
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kometes
artinya berambut panjang. Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari
dengan orbit yang sangat lonjong. Komet ini terdiri atas debu, partikel batu
yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Bagian-bagian
komet, yaitu sebagai berikut.
a. Inti komet,
yaitu bagian komet yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari debu dan
gas.
b. Koma,
yaitu daerah kabut di sekitar inti.
c. Ekor komet,
yaitu bagian komet yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet selalu
menjauhi Matahari dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi
Matahari.
5. Meteoroid
Meteoroid
adalah potongan batu atau puing-puing logam (yang mengandung unsur besi dan
logam) yang bergerak di luar angkasa.
Meteorid
mengelilingi Matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan yang bervariasi.
Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km/detik. Ketika Meteoroid tertarik oleh gravitasi
Bumi, maka sebelum sampai di Bumi, meteorid akan bergesekan dengan atmosfer
Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar meteoroid tersebut.
Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer Bumi disebut meteor. Apabila Meteoroid tidak habis terbakar oleh
atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi disebut meteorit.
Gambar Meteorit di Arizona |
6. Asteroid
Asteroid
adalah potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.
Sebagian besar asteroid terletak di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang
disebut sabuk Asteroid.
Gambar Sabuk Asteroid yang terletak antara orbit Mars dan Jupiter |
Diskusikan dengan temanmu !
1. Uraikan berbagai fakta yang mendukung
ketidakmungkinan berlangsungnya kehidupan di planet Merkurius, Venus, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2. Jelaskan isi dari hukum Kepler 1, 2, dan
3.
3. Salah satu sinar yang diradiasikan oleh
matahari adalah sinar ultraviolet. Jelaskan dampak sinar ultraviolet bagi
kehidupan di Bumi, khususnya manusia.
4. Mengapa jarang ada tanaman yang tumbuh di
daerah kutub? Jelaskan.
5. Jelaskanlah penemuan ilmuwan yang telah melakukan penelitian terkait tata surya: (a). Al-Battani, (b). Ibnu Al Syatir, (c). Nicolaus Copernicus
Jawaban hasil diskusi:
1. Fakta yang mendukung ketidakmungkinan
berlangsungnya kehidupan di planet
a. Merkurius memiliki jarak yang paling dekat
dengan Matahari, sehingga suhu permukaan Merkurius sangat tinggi.
b. Atmosfer Venus mengandung CO2 yang
sangat tinggi, sehingga menimbulkan efek rumah kaca yang berakibat pada
tingginya suhu permukaan Venus.
c. Mars tidak memiliki kandungan oksigen dan
air yang memadai untuk organisme yang akan tinggal. d. Hampir setiap saat di
permukaan Yupiter selalu terjadi badai, sehingga terlalu berbahaya bagi
organisme yang akan tinggal.
e. Saturnus, Uranus, dan Neptunus memiliki
jarak yang sangat jauh terhadap Matahari, sehingga suhu permukaan yang sangat
rendah tidak memungkinkan organisme dapat tumbuh subur.
2. Hukum Kepler 1, 2, dan 3
a. Hukum I Kepler menjelaskan lintasan planet
yang mengorbit matahari berbentuk elips.
b. Hukum II Kepler menjelaskan sapuan luasan
planet bernilai sama dalam periode sama. Luas daerah yang disapu pada selang
waktu yang sama akan selalu sama.
c. Hukum III Kepler menjelaskan perbandingan jari-jari dengan periode orbit planet. Periode kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari.
3. Dampak sinar ultraviolet bagi manusia
Sinar ultraviolet yang memiliki panjang gelombang antara 100-320 nm berdampak buruk pada kesehatan kulit manusia. Sinar ultraviolet dapat menembus lapisan epidermis, sehingga mengakibatkan pigmentasi yang tidak wajar, kerutan, hingga kanker kulit.
4. Penjelasan jarang ada tanaman yang tumbuh di daerah
kutub
Karena Secara geologis, dalam waktu satu tahun, kutub mengalami musim dingin (tanpa hamparan sinar Matahari) selama berbulan-bulan sehingga suhu yang sangat rendah dan cahaya Matahari yang minim menyulitkan tumbuhan untuk hidup dan melakukan fotosintesis. Selain itu, faktor zat hara yang rendah juga membuat tanaman tidak dapat tumbuh subur di daerah kutub.
5. Ilmuwan yang telah melakukan penelitian terkait tata
surya:
a. Al-Battani (858-929 M)
Al-Battani banyak mengoreksi perhitungan Ptolomeus mengenai orbit Bulan dan planet-planet tertentu. Dia membuktikan kemungkinan gerhana Matahari tahunan dan menghitung secara lebih akurat sudut lintasan Matahari terhadap Bumi, perhitungan yang sangat akurat mengenai lamanya setahun Matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Tak hanya itu saja, ia juga berhasil mengubah sistem perhitungan sebelumnya yang membagi satu hari ke dalam 60 bagian (jam) menjadi 12 bagian (12 jam), dan setelah ditambah 12 jam waktu malam sehingga berjumlah 24 jam.
b. Ibnu Al Syatir (1304 – 1375 M)
Ide Ibnu Al-Syatir tentang planet Bumi mengelilingi Matahari telah menginspirasi Copernicus. Akibatnya, Copernicus dimusuhi gereja dan dianggap pengikut setan. Demikian juga Galileo, yang merupakan pengikut Copernicus, secara resmi dikucilkan oleh Gereja Katolik dan dipaksa untuk bertobat, namun dia menolak.
c. Nicolaus Copernicus (1473-1543)
Nicolaus Copernicus adalah seorang astronom,
matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia yang mengembangkan teori
heliosentrisme Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut
bermanfaat bagi sains. Teorinya tentang Matahari sebagai pusat Tata Surya yang
menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat
alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang
masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains
modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah).
Referensi:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
Gambar Sistem Tata Surya oleh 0fjd125gk87 dari Pixabay
Baca juga ...
Sistem Tata Surya | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar