Air
sangat penting bagi kehidupan. Hampir setiap elemen kehidupan memerlukan air
untuk melangsungkan kehidupannya. Tumbuhan memerlukan air untuk
berfotosintesis, sedangkan manusia memerlukan air untuk metabolisme dan
memenuhi kebutuhan hidup. Tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup tanpa air.
Jika
semua makhluk di Bumi menggunakan air untuk melangsungkan kehidupannya, apakah
air yang ada di Bumi akan berkurang dan habis? Atau jumlah air akan bertambah
karena adanya hujan? Ataukah jumlah air di Bumi tetap? Air yang ada di Bumi
memiliki sebuah siklus yang dinamakan siklus hidrologi atau siklus air. Siklus
hidrologi merupakan sebuah proses daur ulang air secara terus menerus, seperti
pada Gambar berikut.
Gambar Proses terjadinya siklus air |
Siklus air bermula ketika panas Matahari menguapkan air yang ada di laut dan di permukaan Bumi (evaporasi). Uap air tersebut akan berkumpul di angkasa dan terjadi proses kondensasi (pengembunan) hingga terbentuk awan. Awan tersebut kemudian akan berjalan sesuai dengan arah embusan angin. Penguapan yang terjadi setiap hari mengakibatkan uap yang menjadi awan semakin banyak. Jika awan sudah tidak dapat menampung uap dari evaporasi, maka uap air di awan akan turun sebagai hujan. Air hujan akan mengisi cadangan air yang berada di permukaan Bumi. Proses ini berlangsung terus menerus.
Seperti
yang telah kamu pelajari bahwa air memiliki siklus daur ulang yang berlangsung
terus menerus. Dimulai dengan proses evaporasi hingga akhirnya air jatuh
kembali ke Bumi dalam bentuk hujan. Siklus air ini menjaga ketersediaan air di
Bumi. Akan tetapi, curah hujan yang terjadi setiap tahun tidak sama. Ada
kalanya curah hujan rendah (sedikit) dan ada kalanya curah hujan tinggi.
Apabila curah hujan tinggi, simpanan air di permukaan Bumi seperti waduk, danau,
atau sungai meluap, sehingga berpotensi banjir.
Referensi:
Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Struktur Bumi dan Dinamikanya | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar