Ilustrasi Pemanasan Global |
A. Pengertian Pemanasan Global
Aktivitas
manusia selalu menghasilkan berbagai zat sisa buangan yang salah satunya berupa
gas. Sebagian besar orang berpikir bahwa atmosfer dapat menyerap gas-gas
buangan tersebut secara tidak terbatas dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi
kehidupan. Akan tetapi, saat ini diketahui bahwa banyaknya gas-gas buangan
tersebut dapat menyebabkan perubahan mendasar di atmosfer dan juga kondisi
kehidupan di Bumi.
Berbagai
aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil, penebangan dan
pembakaran hutan untuk pengalihfungsian menjadi lahan pertanian, pemukiman dan
industri akan menyumbangkan CO2 ke atmosfer dalam jumlah yang
banyak. Lebih dari beberapa periode, CO2 di atmosfer meningkat
sekitar 20%. Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca seperi CO2
akan memengaruhi kadar panas di Bumi. Banyak dari radiasi Matahari yang
menyinari permukaan Bumi, kemudian direfleksikan kembali ke angkasa.
Meningkatnya
kadar CO2 di atmosfer selama 150 tahun terakhir membuat para ilmuwan
prihatin karena hal tersebut berkaitan erat dengan meningkatnya suhu global.
Lebih dari satu abad, ilmuwan telah mempelajari bagaimana gas-gas rumah kaca
menghangatkan Bumi dan bagaimana pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi
terhadap pemanasan suhu Bumi. Sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa pemanasan
global telah dimulai dan akan meningkat cepat di abad ini.
Lebih
dari 100 tahun yang lalu, temperatur rata-rata suhu di permukaan Bumi meningkat
sekitar 0,60C. Peningkatan temperatur inilah yang disebut dengan
pemanasan global. Pemanasan global adalah istilah
yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan
lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini secara permanen
mengubah iklim Bumi.
B. Penyebab Pemanasan Global
Segala
bentuk aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan, baik itu membawa
dampak positif ataupun dampak negatif. Begitu pula dengan kondisi atmosfer Bumi
saat ini yang mengalami perubahan akibat aktivitas manusia. Pembakaran bahan
bakar fosil dan penebangan hutan dapat meningkatkan kadar CO2 di
atmosfer. Dikarenakan CO2
adalah salah satu gas rumah kaca, maka meningkatnya kadar CO2 di
atmosfer akan berkontribusi terjadinya pemanasan global. Oleh karena itu,
setiap tahun kadar CO2 di atmosfer terus menerus meningkat.
Gambar Penyebab terjadinya pemanasan global |
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global di antaranya, adalah sebagai berikut
1) Emisi CO2 yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit tenaga listrik.
2) Emisi CO2 yang berasal dari
pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat transportasi.
3) Emisi metana dari hewan, lahan pertanian,
dan dari dasar laut Arktik.
4) Deforestation (penebangan liar) yang
disertai dengan pembakaran lahan hutan.
5) Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs)
dalam refrigator (pendingin).
6) Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam
pertanian.
C. Dampak Pemanasan Global
Seperti
yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa aktivitas manusia telah mengubah
kealamian dari gas rumah kaca di atmosfer. Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit diprediksi,
tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu sebagai berikut.
1)
Temperatur Bumi menjadi semakin tinggi, di beberapa wilayah mungkin
temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya mungkin tidak.
2)
Tingginya temperatur Bumi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah
hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi,
beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering.
3)
Mencairnya glasier yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu pula
dengan daratan pantai yang landai, lama-kelamaan akan mengalami peningkatan
akibat penggenangan air.
4) Hilangnya
terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang yang dinyatakan bahwa
dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun 2100 karena
meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak
spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
5)
Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan
dalam majalah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari
satu juta spesies. Sampai saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar
spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah.
6)
Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90%
kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara pergi
bersama keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat
perubahan iklim dalam kurun waktu 100 tahun.
7)
Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang
berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan
Bumi. Lapisan inilah yang melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra
violet (UV). Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon
secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun 1970.
Gambar Melelehnya es akibat pemanasan global |
D. Usaha-usaha Menanggulangi Pemanasan Global
Penyebab
terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang
dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar
untuk menghasilkan energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk
aktivitas manusia akan menyumbangkan peningkatan CO2 di udara.
Kerusakan
lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer.
Kondisi tingginya gas polutan di udara menyebabkan terjadinya pemanasan
global.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi pemanasan global, di antaranya sebagai berikut.
1) Menggunakan energi terbarukan dan
mengurangi penggunaan batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik
lainnya.
2) Meningkatkan efisiensi bahan bakar
kendaraan.
3) Mengurangi deforestation.
4) Mengurangi penggunaan produk-produk yang
mengandung chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang
ramah lingkungan.
5) Mendukung dan turut serta pada kegiatan
penghijauan.
Penelitian
dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap pepohonan hijau dapat
menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari
pengendara mobil selama setahun.
Referensi:
Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Pemanasan Global | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar