Masih ingatkah kamu dengan Aktivitas mengidentifikasi organisme yang hidup di permukaan tanah dan di dalam tanah? Tanah memang merupakan bagian permukaan bumi tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan serta tempat hidupnya berbagai jenis hewan dan miliaran mikroorganisme. Tahukah kamu bahwa tanah itu tidak hanya terdiri atas satu komponen saja? Agar kamu mengetahui komponen-komponen tanah, lakukan aktivitas berikut ini!
Kamu telah melakukan Aktivitas mengamati
komponen-komponen penyusun tanah. Apa saja komponen penyusun tanah? Ayo, kita
pelajari komponen penyusun tanah berikut ini!
Gambar Penampang Tanah yang Digali |
a. Batuan
Coba perhatikan tanah di sekitarmu! Apakah kamu dapat menemukan batuan dengan mudah? Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun atas campuran mineral dan senyawa lain dengan berbagai komposisi. Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi tiga jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
b. Udara
Pernahkah kamu berpikir bahwa di dalam tanah
juga terdapat udara? Meskipun tanah adalah benda yang tampak padat, tetapi
sebenarnya pada tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara.
Tahukah kamu di manakah posisi rongga udara tersebut? Agar kamu dapat
mengetahuinya, perhatikan Gambar berikut.
Gambar Rongga Udara di Antara Butiran Tanah |
Berdasarkan Gambar diatas kamu dapat mengetahui bahwa rongga udara terdapat di antara butiran-butiran tanah. Selain di antara butiran tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan butiran tanah, di antara butiran tanah dengan akar tumbuhan, ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing.
c. Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan
dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun
yang gugur, ataupun kotoran hewan oleh bakteri dan jamur. Kamu tentunya sudah
sering mendengar bahwa humus adalah tanah yang subur. Tahukah kamu mengapa
demikian? Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak
pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut
menyebabkan akar memperoleh cukup udara. Tanah humus mampu mempertahankan air
sehingga tanah selalu lembap. Selain itu, tanah humus juga mengandung mineral-mineral
dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
Gambar Humus |
d. Air
Apakah kamu menemukan air pada aktivitas pengamatan ‘Mengidentifikasi Komponen tanah yang telah kamu lakukan? Apakah sebenarnya pada tanah terdapat air? Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya, tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing, jamur, tumbuhan, dan berbagai jenis serangga.
Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembapan tanah. Kelembapan tanah disebabkan keberadaan air di dalam tanah. Tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar. Mari kita lakukan aktivitas berikut untuk menyelidiki keberadaan air pada tanah!
e. Mineral
Masih ingatkah kamu dari manakah asal tanah? Tanah dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi memiliki tebal 10-15 kilometer atau bahkan lebih. Nah, di dalam kerak bumi inilah banyak terkandung mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif. Tentu kamu sudah tidak asing dengan istilah ion bukan?
Beberapa ion positif yang ada di dalam tanah adalah kalium (K+), kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sementara ion-ion negatif yang terkandung dalam tanah adalah nitrat (NO3–), fosfat (PO43–), dan sulfat (SO42-). Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu tanah. Tidak semua tanah sesuai untuk bercocok tanam bukan? Menurut pendapatmu, tanah di daerah manakah yang sangat mendukung untuk bercocok tanam?
Tanah yang subur tidak hanya ditentukan oleh kandungan mineral di dalamya, tetapi juga sifat fisika dan kimia tanah. Sifat fisika tanah mencakup tekstur dan struktur tanah. Kamu sudah mempelajarinya pada awal bab ini. Masih ingatkah kamu? Selain itu, sifat fisika tanah yang dapat diamati dengan mudah untuk menentukan kesuburan tanah adalah warna tanah. Salah satu sifat kimia tanah yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah derajat keasaman atau pH tanah. Tanah yang subur memiliki pH tanah sekitar 7. Pada kisaran pH tersebut tumbuhan dapat menyerap nutrisi secara optimal. Coba lakukan aktivitas berikut ini untuk mengetahui pH tanah di sekitarmu!
Berdasarkan aktivitas pengamatan pH dan warna tanah, kita dapat mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah di sekitar kita. Mengapa warna tanah berkaitan dengan tingkat kesuburan tanah? Semakin gelap warna tanah, kandungan bahan organiknya semakin tinggi.
Warna tanah yang gelap akan menyerap panas dan melepaskan panas lebih cepat dibandingkan warna tanah yang terang. Coba ingat-ingat kembali tentang kalor! Karena lebih cepat menyerap panas, saat siang hari kandungan air pada tanah yang gelap akan cepat menguap sehingga tanah menjadi lebih cepat kering. Namun, saat malam hari tanah yang gelap akan cepat melepaskan panas sehingga mempercepat kondensasi uap air, sehingga lebih cepat menyerap air kembali. Kondisi warna tanah inilah yang secara tidak langsung dapat dikatakan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Warna tanah akan memengaruhi temperatur dan kelembapan tanah sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, aktivitas organisme tanah, dan struktur tanah
f. Komponen Organik
Tanah merupakan tempat hidup dari sejumlah makhluk hidup seperti bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari sisa makhluk hidup sehingga menghasilkan material organik di dalam tanah. Masih ingatkah kamu bahan-bahan apa saja yang mampu diuraikan oleh organisme tanah tersebut sehingga membuat tanah menjadi subur?
Referensi:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca juga:
Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar