Senin, 27 Desember 2021

Perkembangan Bioteknologi

 

Pada bagian sebelumnya, kamu telah mengetahui bahwa tempe merupakan salah satu contoh makanan produk dari bioteknologi. Selain tempe, masih banyak jenis makanan maupun minuman yang merupakan produk bioteknologi. Coba kamu cari tahu terlebih dahulu berbagai jenis makanan dan minuman yang merupakan produk bioteknologi! 

Setelah kamu mencari tahu, ternyata banyak makanan dan minuman yang kamu konsumsi sehari-hari merupakan produk bioteknologi. Tahukah kamu sebenarnya apakah bioteknologi itu? Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang artinya makhluk hidup dan “teknologi” yang artinya suatu cara (alat) untuk memudahkan manusia dalam memecahkan masalah atau membuat produk yang berguna. Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan organisme  atau bagian dari organisme untuk membuat suatu produk atau jasa, sehingga dapat mensejahterakan manusia. 

Bioteknologi mulai berkembang pesat sejak tahun 1857, setelah Louis Pasteur menemukan hasil fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme.  Pada tahun 1920,  proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme sudah banyak digunakan untuk membuat larutan kimia, seperti pembuatan alkohol. Bioteknologi yang memanfaatkan secara langsung mikroorganisme seperti bakteri maupun jamur secara langsung, enzim yang dihasilkan mikroorganisme, dan melibatkan proses fermentasi untuk menghasilkan produk atau jasa disebut dengan bioteknologi konvensional. Contoh produk bioteknologi konvensional misalnya tempe, tapai, roti, keju, dan yoghurt. 

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, bioteknologi  juga terus berkembang menjadi bioteknologi modern. Dalam bioteknologi modern melibatkan prinsip biokimia, biologi molekuler, dan rekayasa genetika. Bioteknologi modern tidak terlepas dari penemuan enzim-enzim yang membantu dalam proses rekayasa genetika. Melalui teknik rekayasa genetika, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun pola gen sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya, melalui rekayasa genetika dapat dihasilkannya ikan yang memiliki ukuran lebih besar dari ukuran ikan normal. Perhatikan Gambar berikut.

Gambar Ikan Hasil Budi Daya dengan Memanfaatkan Rekayasa Genetika (Atas) dan Ikan Hasil Budi Daya Biasa (Bawah)
Gambar Ikan Hasil Budi Daya dengan Memanfaatkan Rekayasa Genetika (Atas) dan Ikan Hasil Budi Daya Biasa (Bawah)

Teknik rekayasa genetika dikenal juga dengan istilah teknik DNA rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu organisme ke dalam DNA organisme lain. Organisme yang menggunakan bagian gen dari organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan istilah organisme transgenik. Tumbuhan, hewan, dan bakteri transgenik tidak hanya digunakan untuk keperluan penelitian namun juga untuk memenuhi kebutuhan di bidang medis,  pertanian,  dan peternakan. 

Bioteknologi banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang di antaranya dalam bidang pangan, pertanian, peternakan, kesehatan, lingkungan, dan forensik.

 

Referensi:

Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 


Baca juga:

Bio Teknologi

01

Bioteknologi

02

Bioteknologi Tradisional

03

Bioteknologi  Modern

04

Perkembangan Bioteknologi

05

Bioteknologi Pangan

06

Membuat Tapai dari Berbagai Jenis Bahan

07

Membuat Yoghurt

08

Membuat Tempe Kedelai

09

Bioteknologi Pertanian

10

Bioteknologi Peternakan

11

Bioteknologi Kesehatan

12

Bioteknologi Lingkungan

13

Bioteknologi Forensik

14

Teknologi  Reproduksi

15

Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar