Tahukah
kamu organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki? Untuk
mengetahui organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki, ayo kita
selesaikan Aktivitas berikut ini!
Mengidentifikasi
Organ-Organ Penyusun Sistem Reproduksi
pada Laki-Laki
Gambar Organ-Organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Laki-Laki |
Setelah
mengidentifikasi organ-organ penyusun
sistem reproduksi pada laki-laki,
tentunya kamu sudah memahami organ penyusun sistem reproduksi pada
laki-laki. Kemudian, apa saja fungsi dari masing-masing organ tersebut? Ayo,
kita simak dengan saksama paparan berikut ini!
Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.
a.
Alat Reproduksi Luar
Alat
reproduksi luar merupakan alat reproduksi yang terletak pada bagian luar tubuh
dan dapat diamati secara langsung.
1) Penis
Bagi
kamu anak laki-laki, air kencingmu dikeluarkan melalui organ yang disebut
penis. Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urine) dan sebagai saluran
sperma. Penis terbentuk dari otot dan tidak memiliki tulang. Pada ujung penis
terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup (prepuce). Kulup
inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan.
2) Skrotum
Pada
bagian di dekat penis terdapat kantong yang terlihat seperti lipatan-lipatan
kulit yang disebut skrotum. Pada skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang)
testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur. Skrotum juga berfungsi
menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.
b.
Alat Reproduksi Dalam
Alat
reproduksi dalam merupakan alat reproduksi yang terletak pada bagian dalam
tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung. Alat reproduksi dalam antara
lain terdiri atas testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.
1) Testis
Testis
merupakan organ reproduksi yang berbentuk bulat telur, berjumlah dua buah (1
pasang) dan terdapat dalam skrotum. Saat ini, mungkin kamu berusia antara 13
atau 14 tahun. Pada usia tersebut testis mulai memproduksi sperma atau sel
kelamin jantan dan hormon testosteron. Nah, tahukah kamu apa itu sperma dan
hormon testosteron?
Sperma
merupakan sel tunggal yang mempunyai ekor dan kepala yang merupakan sel kelamin
bagi laki-laki.
Hormon
testosteron adalah senyawa yang dapat merangsang fisik pada anak laki-laki.
Pada masa inilah kamu berada pada masa pubertas. Masa pubertas adalah masa
ketika seorang anak mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan
fisik dan psikis.
Hormon
testosteron memiliki banyak fungsi, antara lain: mengatur perkembangan dan
fungsi alat reproduksi laki-laki, serta mengatur perkembangan ciri-ciri
reproduksi sekunder. Perkembangan reproduksi sekunder ditandai dengan tumbuhnya
rambut pada daerah tertentu, meningkatnya aktivitas kelenjar minyak dan
keringat dalam kulit, suara yang lebih besar, otot yang lebih kuat, serta dada
yang lebih bidang. Meningkatnya aktivitas kelenjar minyak dan keringat pada
masa pubertas dapat memicu munculnya jerawat dan bau badan.
2) Saluran Sperma
Saluran sperma tersusun atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Sperma yang dihasilkan di dalam testis akan keluar melalui epididimis. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Pada saluran ini sperma disimpan sementara waktu sampai berkembang sempurna, dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens. Vas de ferens merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra serta berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi laki-laki yang terdapat di dalam penis. Masih ingatkah kamu bahwa air kencingmu keluar melalui penis? Uretra selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma juga berfungsi sebagai saluran keluarnya urine. Proses keluarnya sperma ini dikenal dengan istilah ejakulasi.
3) Kelenjar Reproduksi
Kelenjar
reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nantinya
bercampur dengan sel sperma menjadi cairan mani atau semen. Kelenjar reproduksi
pada laki-laki terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
cowper.
a) Vesikula Seminalis
Vesikula
seminalis merupakan struktur yang berbentuk seperti kantong kusut kecil (±5 cm)
yang terletak di belakang (posterior) dari kantong kemih. Kelenjar ini
menghasilkan cairan yang bersifat basa (alkali) yang mengandung fruktosa (gula
monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
b)
Kelenjar Prostat
Kelenjar
prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan, sedikit asam (pH 6,5),
dan mengandung beberapa zat yaitu: 1) asam sitrat yang di guna kan untuk
menghasilkan energi (ATP); 2) beberapa enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan
amilase; 3) seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh
bakteri dalam saluran reproduksi.
c)
Kelenjar Cowper (Bulbouretra)
Kelenjar
Cowper menghasilkan lendir dan cairan yang bersifat basa. Cairan ini berfungsi
melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang
tersisa dalam uretra serta melapisi uretra, sehingga mengurangi sperma yang
rusak selama ejakulasi. Sperma yang dihasilkan testis akan bercampur dengan getah-getah
yang dihasilkan oleh kelenjar–kelenjar reproduksi, sehingga terbentuk suatu
suspensi (campuran antara zat cair dan zat padat) yang disebut semen (cairan
mani). Semen inilah yang dikeluarkan melalui uretra. Pada umumnya, volume semen
yang dikeluarkan sebesar 2,5–5 mililiter (mL). Dalam tiap 1 mililiter semen
terkandung 50-150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut hanya 1
(satu) sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca Juga:
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar