Pengamatan
objek dengan menggunakan indra merupakan kegiatan yang penting untuk
menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti
itu tidak cukup. Kamu memerlukan pengamatan yang memberikan hasil yang pasti
ketika dikomunikasikan kepada orang lain. Contoh, pernahkah kamu pergi ke
penjahit untuk minta dibuatkan baju? Bagaimana penjahit dapat membuatkan baju dengan ukuran yang
tepat? Atau, pernahkah kamu melihat orang berjual beli buah, misalnya duku?
Bagaimanakah menentukan banyaknya duku secara akurat? Semua peristiwa di atas
terkait dengan kegiatan pengukuran. Pada bagian
ini, kamu akan mendiskusikan dan melakukan
berbagai kegiatan pengukuran
dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.
A. Pengukuran dengan Satuan Tidak Baku
Mengukur
merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam IPA. Contoh, kamu hendak
mendeskripsikan suatu benda, misalnya mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar
kamu akan menyertakan tinggi badan, umur, massa tubuh, dan lain-lain. Tinggi
badan, umur, dan massa tubuh merupakan sesuatu yang dapat diukur. Segala
sesuatu yang dapat diukur disebut besaran.
Seperti
yang telah kamu lakukan, mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, kamu
melakukan pengukuran panjang meja dengan jengkalmu. Dengan demikian, kamu harus
membandingkan panjang meja dengan panjang jengkalmu. Jengkalmu digunakan
sebagai satuan pengukuran. Misalnya, hasil pengukurannya yaitu panjang meja
sama dengan 6 jengkal.
Misalnya,
ada 3 temanmu melakukan pengukuran
panjang meja yang sama, tetapi dengan
jengkal masing-masing. Hasilnya, sebagai berikut: (a) Panjang meja = 6 jengkal
Andrian; (b) Panjang meja = 5,5 jengkal Edo; (c) Panjang meja = 7 jengkal Emi.
Mengapa
hasil ketiga pengukuran itu berbeda? Jelaskan. Sekarang bayangkan, apa yang
terjadi jika setiap pengukuran di dunia ini menggunakan satuan yang
berbeda-beda, misalnya jengkal? Ketika kamu memesan baju ke penjahit dengan
panjang lengan 3 jengkal, kemungkinan besar hasilnya tidak akan sesuai dengan
keinginanmu. Mengapa? Karena penjahit itu menggunakan jengkalnya.
Depa adalah contoh Pengukuran tidak baku |
Demikian
juga, jika satuan yang digunakan adalah
depa, seperti Gambar di atas. Oleh karena itu, diperlukan satuan yang
disepakati bersama untuk semua orang.
Satuan yang disepakati ini disebut satuan
baku.
B. Pengukuran dengan Satuan Baku
Mungkin kamu pernah mendengar satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku dalam Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis, Le Systeme Internationale d’Unites.
Mistar adalah contoh Pengukuran Baku |
Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter, dapat digunakan awalan-awalan, seperti ditunjukkan dalam Tabel Awalan Satuan berikut:
Awalan Satuan SI dan Kelipatannya |
Penggunaan
awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih
sederhana. Misalnya, untuk menyebutkan 20.000 meter dapat dipermudah menjadi 20
kilometer. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau objek yang sangat kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh
objek yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang
sangat besar adalah galaksi.
Sistem
Internasional lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan
bilangan 10, seperti ditunjukkan pada Tabel Penggunaan awalan di depan satuan dasar SI menunjukkan bilangan
10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau
1.000. Berarti, 1 kilometer sama dengan 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit
listrik menghasilkan daya 500 Mega watt yang berarti sama dengan 500.000.000
watt. Jadi, penulisan awalan
menyederhanakan angka hasil pengukuran, sehingga mudah dikomunikasikan ke pihak
lain. Pengukuran yang baik dan tepat
memerlukan alat ukur yang sesuai.
Besaran dan Satuan pada Mikroorganisme
Bakteri
memiliki panjang sampai dengan 10 µm. Virus memiliki panjang sampai dengan 100
nm. Berdasarkan data tersebut, manakah yang berukuran lebih panjang, bakteri
atau virus?
Jawab:
1 mikro meter = 10-6 meter, dan 1 nano meter = 10-9
meter.
Jadi
Bakteri 10 µm = 10-5 m
Ukuran
virus 100 nm = 10-7 m
Pengukuran Jarak pada Benda Langit
Benda-benda
langit terletak berjauhan satu dengan yang lain. Satuan yang digunakan untuk
menyatakan jarak benda-benda langit adalah Satuan Astronomi (SA) dan tahun
cahaya.
1 SA
= jarak Bumi dan Matahari = 150 juta km
1
tahun cahaya = jarak tempuh cahaya selama satu tahun = 9,5 trilyun km
Satuan
Astronomi Jarak Bumi dan Pluto adalah 5.900 juta km. Berapakah jarak tersebut
dalam satuan astronomi?
Jawab:
jarak Pluto adalah 5.900.000.000 km : 150.000.000 km = 39 SA
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar