Selasa, 05 Januari 2021

Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan


Pengamatan objek dengan menggunakan indra merupakan kegiatan yang penting untuk menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti itu tidak cukup. Kamu memerlukan pengamatan yang memberikan hasil yang pasti ketika dikomunikasikan kepada orang lain. Contoh, pernahkah kamu pergi ke penjahit untuk minta dibuatkan baju? Bagaimana penjahit  dapat membuatkan baju dengan ukuran yang tepat? Atau, pernahkah kamu melihat orang berjual beli buah, misalnya duku? Bagaimanakah menentukan banyaknya duku secara akurat? Semua peristiwa di atas terkait dengan kegiatan pengukuran. Pada bagian  ini, kamu akan mendiskusikan  dan  melakukan  berbagai  kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.


A. Pengukuran dengan Satuan Tidak Baku

Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan  utama di dalam IPA. Contoh, kamu hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kamu akan menyertakan tinggi badan, umur, massa tubuh, dan lain-lain. Tinggi badan, umur, dan massa tubuh merupakan sesuatu yang dapat diukur. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut besaran.

Seperti yang telah kamu lakukan, mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, kamu melakukan pengukuran panjang meja dengan jengkalmu. Dengan demikian, kamu harus membandingkan panjang meja dengan panjang jengkalmu. Jengkalmu digunakan sebagai satuan pengukuran. Misalnya, hasil pengukurannya yaitu panjang meja sama dengan 6 jengkal.

Misalnya, ada 3 temanmu melakukan  pengukuran panjang  meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing. Hasilnya, sebagai berikut: (a) Panjang meja = 6 jengkal Andrian; (b) Panjang meja = 5,5 jengkal Edo; (c) Panjang meja = 7 jengkal Emi.

Mengapa hasil ketiga pengukuran itu berbeda? Jelaskan. Sekarang bayangkan, apa yang terjadi jika setiap pengukuran di dunia ini menggunakan satuan yang berbeda-beda, misalnya jengkal? Ketika kamu memesan baju ke penjahit dengan panjang lengan 3 jengkal, kemungkinan besar hasilnya tidak akan sesuai dengan keinginanmu. Mengapa? Karena penjahit itu menggunakan jengkalnya. 

Depa adalah contoh Pengukuran tidak baku
Depa adalah contoh Pengukuran tidak baku

Demikian juga, jika satuan yang digunakan adalah  depa, seperti Gambar di atas. Oleh karena itu, diperlukan satuan yang disepakati  bersama untuk semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku.


B. Pengukuran dengan Satuan Baku

Mungkin kamu pernah mendengar satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku dalam Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis, Le Systeme Internationale d’Unites. 

Mistar adalah contoh Pengukuran Baku
Mistar adalah contoh Pengukuran Baku

Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih  kecil dari meter, dapat digunakan  awalan-awalan, seperti ditunjukkan dalam Tabel Awalan Satuan berikut: 

Awalan Satuan SI dan Kelipatannya
Awalan Satuan SI dan Kelipatannya

Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih sederhana. Misalnya, untuk menyebutkan 20.000 meter dapat dipermudah menjadi 20 kilometer. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau objek yang sangat  kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh objek yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang sangat besar adalah galaksi.

Sistem Internasional lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10, seperti ditunjukkan pada Tabel Penggunaan awalan  di depan satuan dasar SI menunjukkan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau 1.000. Berarti, 1 kilometer sama dengan 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit listrik menghasilkan daya 500 Mega watt yang berarti sama dengan 500.000.000 watt. Jadi, penulisan  awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran, sehingga mudah dikomunikasikan ke pihak lain. Pengukuran  yang baik dan tepat memerlukan  alat ukur yang sesuai.


Besaran dan Satuan pada Mikroorganisme

Bakteri memiliki panjang sampai dengan 10 µm. Virus memiliki panjang sampai dengan 100 nm. Berdasarkan data tersebut, manakah yang berukuran lebih panjang, bakteri atau virus?

Jawab: 1 mikro meter = 10-6 meter, dan 1 nano meter = 10-9 meter.

Jadi Bakteri 10 µm = 10-5 m

Ukuran virus 100 nm = 10-7 m


Pengukuran Jarak pada Benda Langit

Benda-benda langit terletak berjauhan satu dengan yang lain. Satuan yang digunakan untuk menyatakan jarak benda-benda langit adalah Satuan Astronomi (SA) dan tahun cahaya.

1 SA = jarak Bumi dan Matahari = 150 juta km

1 tahun cahaya = jarak tempuh cahaya selama satu tahun = 9,5 trilyun km

Satuan Astronomi Jarak Bumi dan Pluto adalah 5.900 juta km. Berapakah jarak tersebut dalam satuan astronomi?

Jawab: jarak Pluto adalah 5.900.000.000 km : 150.000.000 km =  39 SA

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Baca juga

OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

01

Penyelidikan IPA

02

Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

03

Sistem Satuan Internasional

04

Besaran Pokok

05

Besaran Turunan

06

Massa Jenis Suatu Zat

07

Membaca Alat Ukur


Tidak ada komentar: