Tahukah kamu,
terdapat banyak ilmuwan yang mengembangkan pola-pola pengamatan dalam
mempelajari ilmu pengetahuan alam, di antaranya:
1. Robert
Grosseteste
Robert Grosseteste |
Robert Grosseteste (1170–1253), adalah perintis teori ilmiah. Ia memperkenalkan metode analisis, penggunaan pengamatan, percobaan, dan penyimpulan dalam membuat evaluasi ilmiah. Grosseteste juga banyak mengacu pada pemikiran Platonis dan Aristotelian.
2. Francis
Bacon
Francis Bacon |
Francis Bacon (1560-1626), dikenal sebagai Bapak Ilmu Kealaman mempunyai ajaran bahwa kebenaran harus dengan menggunakan pengumpulan fakta sebanyak-banyaknya, kemudian menarik kesimpulan. Metode induktif pertama kali diterapkan oleh Bacon.
3. Ga l i l e
o G a l i l e i
Galileo Galilei |
4. Anthony van Leeuwenhoek
Anthony van Leeuwenhoek |
5. Al-Kindi
Al-Kindi |
Jauh sebelum jaman para ahli tersebut, ada seorang ilmuwan yang bernama Al-Kindi yang lahir pada tahun 796 M. Al-Kindi meneliti banyak objek IPA, dan berhasil menjelaskan secara rinci proses kimia, seperti penyaringan dan penyulingan.
Pengukuran
Barang yang dibeli ditimbang dengan neraca |
1. Alat-alat ukur yang sudah kamu pelajari hanya dapat
digunakan untuk mengukur benda berukuran kecil. Kamu tahu, betapa besar dan
luasnya alam semesta ciptaan Tuhan Yang Maha Esa ini. Benda-benda ciptaan-Nya
ada yang berukuran sangat kecil (mikroskopis), tetapi ada juga yang berukuran
sangat besar (makroskopis).
2. Sebagai makhluk ciptaan-Nya yang paling
sempurna, kamu harus mampu menjelajah alam mikroskopis maupun makroskopis.
Keterbatasan indra yang dimiliki manusia disempurnakan dengan akal pikiran
sehingga manusia mampu menemukan cara mengamati dan mengukur benda-benda yang
tidak terlihat dengan mata dan benda-benda yang sangat jauh.
3. Kamu mungkin pernah diajak orangtuamu pergi ke pasar.
Di sana, orangtuamu membeli beberapa barang, misalnya gula pasir, buah-buahan
atau kacang-kacangan. Dalam hal ini, pedagang akan menimbang barang-barang yang
dibeli. Tidak semua pedagang jujur. Misalnya, tidak semua pedagang menera
secara rutin timbangannya. Akibatnya, dapat terjadi barang yang ditimbang tidak
sesuai dengan nilai yang seharusnya. Contohnya, seharusnya gula 1 kg, ternyata
yang ada hanya 950 gram. Bagaimana pendapat kamu terhadap kejadian ini? Apa
yang sebaiknya kamu lakukan dan apa yang sebaiknya pedagang kerjakan?
4. Berdasarkan hasil kegiatanmu, ternyata berbagai
besaran pada benda-benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup jika diukur
ternyata memiliki nilai beragam. Sebagai contoh, ada pohon yang tinggi dan ada
pohon yang pendek, ada kucing yang ekornya panjang dan ada yang berekor pendek.
Bagaimana cara mengelompokkan benda-benda yang beragam ini sehingga mudah
dipelajari ?
5. Penyelidikan
ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses, antara lain: mengamati, membuat
inferensi, dan mengomunikasikan.
6. Pengukuran
merupakan bagian dari pengamatan. Mengukur adalah membandingkan besaran dengan
besaran sejenis sebagai satuan; menghasilkan ukuran yang terdiri atas nilai dan
satuan. Mengukur membutuhkan alat ukur. Alat ukur harus sesuai dengan besaran
yang akan diukur.
7. Besaran yang
diukur terdiri atas besaran pokok dan turunan. Satuan besaran pokok
didefinisikan, satuan besaran turunan diturunkan dari besaran pokok. Panjang,
massa, waktu, dan suhu termasuk besaran pokok. Luas, volume, konsentrasi
(kepekatan) larutan, serta laju pertumbuhan termasuk besaran turunan.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.—Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
Gambar dari Google Images
Baca juga ...
ILMUWAN PENGEMBANG IPA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | Ilmuwan Peneliti kesesuaian Rangka, Otot dengan Pesawat Sederhana |
09 | Ilmuwan Peneliti Sifat Bahan dan Pemanfaatannya dalam Kehidupan |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | Ilmuwan Peneliti Sistem Ekskresi |
15 | Ilmuwan Pengembang Sistem Transpormasi Makhluk Hidup |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar