A. Deskripsi Burung Cendrawasih
Burung Cendrawasih |
Burung-burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur.
Burung anggota keluarga ini
dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang
sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.
Burung cendrawasih yang
paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning
besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari
spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh
pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan.
Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa
burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena
bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise artinya 'burung
surga' oleh orang Inggris, dan nama jenis apoda, yang berarti 'tak
berkaki'.
Banyak jenis mempunyai
ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea
adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya
pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang
beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual
bersifat poligami.
Banyak burung hibrida yang
dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya. Jumlah telurnya agak kurang
pasti. Pada jenis besar,
mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3
telur.
B. Perburuan dan Perlindungan Burung Cendrawasih
Masyarakat
di Papua sering memakai bulu cendrawasih dalam pakaian dan adat mereka, dan
beberapa abad yang lalu bulu itu penting untuk dibuat topi wanita di Eropa.
Perburuan untuk mendapat bulu dan perusakan habitat menyebabkan penurunan
jumlah burung pada beberapa jenis ke tingkat terancam; perusakan habitat karena
penebangan hutan sekarang merupakan ancaman utama.
Perburuan burung cendrawasih untuk diambil bulunya untuk perdagangan topi
marak di akhir abad 19 dan awal abad 20, namun sekarang burung-burung itu
dilindungi dan perburuan hanya dibolehkan untuk kebutuhan perayaan dari suku
setempat. Dalam hal Cendrawasih Panji, disarankan mengambil dari
rumah sarang burung Namdur.
Tatkala Raja Mahendra dari Nepal naik tahta pada tahun 1955, ternyata bulu
burung cendrawasih pada mahkota kerajaan Nepal perlu diganti. Karena
larangan perburuan, penggantian akhirnya diperbolehkan dari kiriman yang disita
oleh hukum Amerika Serikat.
Burung cendrawasih dewasa digambarkan pada bendera Papua Nugini.
C. Ragam Burung Cendrawasih
Cendrawasih atau cenderawasih adalah nama berbagai jenis burung pengicau (Passeriformes) dari famili Paradisaeidae. Beberapa jenis di antaranya
adalah Cendrawasih Biru,
Cendrawasih Gagak,
Cendrawasih Goldi,
Cendrawasih Kaisar,
Cendrawasih Kerah,
Cendrawasih
Kuning-besar, Cendrawasih
Kuning-kecil, Cendrawasih Mati-kawat,
Cendrawasih Merah,
Cendrawasih Panji,
Cendrawasih Parotia,
Cendrawasih Raggiana,
Cendrawasih Raja
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Burung-burung_Cendrawasihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendrawasih
Gambar dari Google Images
Baca juga ...
HEWAN LANGKA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar