Selasa, 28 Juni 2022

Epidermis dan Turunannya

 

Gambar tiga dimensi daun yang menunjukkan bahwa  daun  tersusun dari bermacam macam sel
Gambar tiga dimensi daun yang menunjukkan bahwa  daun  tersusun dari bermacam macam sel

Jaringan epidermis merupakan jaringan yang pada umumnya tersusun atas sel-sel yang rapat yang membentuk seperti bangunan padat tanpa ruang antar sel, meskipun pada beberapa tumbuhan terdapat ruang antar sel. Sel-sel epidermis ditutup oleh kutikula. Dalam perkembangannya sel-sel epidermis membentuk struktur khusus (turunan epidermis) seperti stomata dan trikoma (sel epidermis yang mengalami tonjolan).

Contoh struktur jaringan epidermis yang dapat menunjang fungsi fisiologis tanaman:

a. Pada jaringan epidermis Gramineae (rumput-rumputan seperti: padi, sereh) dan monokotil kecuali Helobie, jaringan epidermis pada tumbuhan tersebut memiliki tipe sel epidermis yang khas, yaitu sel buliform atau sel kipas, yaitu sel yang lebih besar, berdinding tipis, dan bervakuola.  Vakuola pada sel kipas terutama berisi air dengan sedikit atau tanpa klorofil. Adanya sel kipas tersebut membantu penyimpanan air sehingga Gramineae dapat bertahan hidup pada musim kering. Selain itu adanya sel kipas ini dapat menyebabkan daun pada Gramineae mengalami gerak menggulung secara higroskopis ketika siang hari (kondisi lingkungan panas).

b. Velamen, yaitu jaringan penyerap khusus pada akar udara anggrek, merupakan epidermis berlapis. Sel-sel lapis terdalam pada epidermis berlapis daun biasanya berfungsi sebagai jaringan penyimpan air.

c. Stomata, berperan dalam mengatur proses pertukaran udara antara bagian dalam tubuh tumbuhan dengan lingkungan (berperan dalam mengatur dua proses penting yaitu fotosintesis dan transpirasi). Stomata terdapat pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama daun. Stomata tidak ditemukan pada di akar.  Letak stomata pada tumbuhan berperan dalam menunjang proses fisiologis tumbuhan sesuai dengan kebutuhan dan habitatnya.

Contoh:

1) Pada daun banyak tumbuhan herba, stomata terdapat pada permukaan atas dan bawah, tetapi umumnya lebih banyak terdapat pada permukaan bawah. Daun dengan letak stomata di permukaan atas dan bawah disebut amfistomatik. 

2) Pada daun beberapa jenis pohon, stomata hanya terdapat pada permukaan bawah daun sehingga daun tersebut disebut hipostomatik.  

3) Tumbuhan yang hidup di air dengan daun mengapung, misalnya teratai, stomata hanya terdapat pada permukaan atas sehingga daun disebut epistomatik. 

4) Pada umumnya tumbuhan air yang terendam dalam air tidak memiliki stomata dan difusi gas terjadi antara air dan jaringan tumbuhan melalui kutikula yang tipis.

d. Trikoma, adalah turunan epidermis yang memiliki bentuk, struktur, dan fungsi yang beragam. Trikoma berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan luar, mengurangi penguapan. Contoh; rambut pada kepala putik berupa trikoma glanduler yang dapat mengeluarkan zat perekat sehingga membantu penyerbukan. Trikoma pada akar yang disebut rambut akar berfungsi untuk menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah. Trikoma secara umum dibedakan menjadi dua golongan yaitu  trikoma non glanduler dan trikoma glanduler. Trikoma non glanduler adalah trikoma yang tidak menghasilkan sekret, contoh trikoma berbentuk sisik  yang ditemukan pada daun durian. Sedangkan trikoma glanduler, adalah trikoma yang mengeluarkan sekret seperti larutan garam, larutan gula, terpentin. Trikoma yang mengeluarkan sekret disebut kelenjar.

 

Referensi:

Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017

Baca juga:

Struktur dan Fungsi Tumbuhan

01

Struktur dan Fungsi Tumbuhan

02

Organ Penyusun Tumbuhan

03

Mengidentifikasi Organ Penyusun Tumbuhan  beserta Fungsinya

04

Struktur dan Fungsi Akar

05

Struktur dan Fungsi Batang

06

Struktur dan Fungsi Daun

07

Menyelidiki Adanya Amilum sebagai  Hasil Fotosintesis

08

Struktur dan Fungsi Bunga

09

Struktur dan Fungsi Buah dan Biji

10

Jaringan Tumbuhan

11

Jaringan Meristem

12

Jaringan Dewasa

13

Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

14

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar

15

Mengamati Struktur Anatomi Akar Tumbuhan

16

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang

17

Mengamati Struktur Anatomi Batang Tumbuhan

18

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Daun

19

Epidermis dan Turunannya

20

Teknologi yang Terinspirasi dari Struktur Jaringan Tumbuhan

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Daun

 

Masih ingatkah kamu fungsi daun? Daun memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk mengambil gas karbon dioksida (CO2) yang digunakan untuk fotosintesis, mengatur penguapan air (transpirasi), dan pernapasan (respirasi) tumbuhan. Bagaimana daun tumbuhan mampu melakukan fungsi tersebut? Coba perhatikan Gambar 3.25!

Gambar Penampang Melintang Daun

Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat jaringan yang disebut epidermis. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di dalam daun. Pada beberapa tumbuhan, daun juga dilapisi oleh lapisan lilin yang disebut kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.

Sel-sel epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata, sisik, dan rambut-rambut. Stomata dapat membuka dan menutup, menyesuaikan kondisi lingkungan. Pada tumbuhan umumnya, saat siang hari stomata membuka, sehingga karbon dioksida dapat masuk ke dalam daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan yang hidup di daerah kering, misalnya kaktus, stomata menutup saat siang hari. Hal ini dilakukan agar tidak banyak air dalam tubuh yang hilang karena menguap lewat stomata. Pada tumbuhan tersebut stomata baru membuka saat malam hari.

Gambar Stomata pada Daun Rhoeo discolor

Tahukah kamu pada bagian mana fotosintesis terjadi? Coba perhatikan kembali Gambar 3.25. Di bawah lapisan epidermis atas terdapat jaringan  yang berbentuk silinder, tersusun padat menyerupai tiang, dan banyak mengandung klorofil. Jaringan ini disebut jaringan palisade atau jaringan tiang. Di bawah jaringan palisade terdapat jaringan bunga karang, tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur, tersusun longgar, dan juga mengandung klorofil. Kedua jaringan ini merupakan jaringan mesofil. Jaringan mesofil ini sebenarnya merupakan jaringan parenkim yang mengandung klorofil. Di dalam jaringan mesofil inilah terjadi proses fotosintesis.        

Pada tumbuhan monokotil, mesofil tidak            berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel-sel parenkim yang mengandung klorofil yang memiliki ukuran seragam. Di dalam daun juga terdapat jaringan xilem yang membawa air dan mineral dari batang dan jaringan floem yang            berfungsi membawa hasil fotosintesis dari daun untuk disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan.

Tahukah Kamu?

Klorofil (C55H72O5N4Mg) atau disebut juga zat hijau daun sangat efektif menyerap          cahaya berwarna merah, biru, dan ungu. Klorofil memantulkan atau meneruskan cahaya warna hijau dan sedikit kuning. Cahaya hijau dan sedikit kuning yang dipantulkan atau diteruskan ini akan ditangkap oleh mata manusia sehingga manusia melihat bahwa daun berwarna hijau kekuningan.

Ayo, Kita Cari Tahu        

Pada bagian sebelumnya kamu telah mengetahui bahwa tumbuhan memiliki jaringan xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah menuju daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Apakah kamu pernah melihat pohon kelapa atau pohon lain yang tinggi? Pernahkah kamu berpikir bagaimana air dan mineral yang ada di bawah permukaan tanah dapat naik menuju daun melalui xilem? Coba cari tahu mekanisme atau faktor-faktor yang menyebabkan air dan mineral dapat naik dari bawah tanah menuju daun yang letaknya sangat tinggi!

Jawab: Faktor yang menyebabkan air dan mineral dapat naik dari bawah tanah menuju daun yang letaknya sangat tinggi, yaitu:

1. Adanya daya kapilaritas pada jaringan xilem, dalam peristiwa kapilaritas ini terjadi gaya kohesi antarmolekul air dan gaya adhesi antar molekul air dengan jaringan xilem.

2. Adanya daya hisap daun. Saat daun terkena cahaya maka akan terjadi penguapan, dalam penguapan tersebut akibat adanya gaya kohesi antar molekul air, air akan yang berada pada bagian bawah akan tertarik ke bagian atas.

 

Referensi:

Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 

Baca juga:

Struktur dan Fungsi Tumbuhan

01

Struktur dan Fungsi Tumbuhan

02

Organ Penyusun Tumbuhan

03

Mengidentifikasi Organ Penyusun Tumbuhan  beserta Fungsinya

04

Struktur dan Fungsi Akar

05

Struktur dan Fungsi Batang

06

Struktur dan Fungsi Daun

07

Menyelidiki Adanya Amilum sebagai  Hasil Fotosintesis

08

Struktur dan Fungsi Bunga

09

Struktur dan Fungsi Buah dan Biji

10

Jaringan Tumbuhan

11

Jaringan Meristem

12

Jaringan Dewasa

13

Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

14

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar

15

Mengamati Struktur Anatomi Akar Tumbuhan

16

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang

17

Mengamati Struktur Anatomi Batang Tumbuhan

18

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Daun

19

Epidermis dan Turunannya

20

Teknologi yang Terinspirasi dari Struktur Jaringan Tumbuhan