Rabu, 19 Oktober 2022

Spesialisasi Sel

 

Dari topik sebelumnya, kita sudah membahas perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, dan ternyata mereka memiliki beberapa fitur yang berbeda. Sel hewan dan tumbuhan juga mengalami spesialisasi untuk menjalankan fungsi hidupnya. Apa itu spesialisasi? Apa pengaruh spesialisasi pada organisme? Di dalam subbab ini kita akan membahas apa itu spesialisasi dan apa pengaruhnya terhadap fungsi hidup organisme.


1. Uniseluler dan Multiseluler

Gambar (a) Sekeping lego (b) Konstruksi lego
Gambar (a) Sekeping lego (b) Konstruksi lego

Apa pendapat kalian mengenai gambar lego di atas? Jika sekeping lego pada gambar (a) diumpamakan sebagai satu buah sel, dan kumpulan lego pada gambar (b) diumpamakan sebagai gabungan-gabungan sel, apa yang bisa kalian simpulkan dari keduanya?

Sama seperti kumpulan lego pada gambar (b), manusia, dan kebanyakan hewan dan tumbuhan tersusun dari banyak sel atau yang biasa disebut multiseluler. Multi berarti banyak dan seluler berarti yang terdiri dari sel.

Gabungan-gabungan sel tersebut membentuk suatu formasi. Sama seperti gabungan-gabungan lego di atas yang membentuk suatu bentuk. Sementara bakteri, sama seperti sekeping lego, hanya terdiri dari satu sel. Organisme yang hanya memiliki satu sel disebut organisme uniseluler, yang hanya membutuhkan satu sel saja untuk menjalankan seluruh aktivitas hidupnya.


a. Uniseluler

Contoh organisme uniseluler selain bakteri adalah organisme dari kerajaan Protista. Bakteri merupakan organisme bersel satu yang terdapat di mana-mana. Beberapa bakteri dapat berguna untuk kehidupan manusia, tetapi banyak juga yang justru menimbulkan penyakit. Di bawah ini adalah contoh gambar bakteri yang merupakan organisme bersel satu.

Gambar Sel bakteri E. coli yang merupakan organisme uniseluler
Gambar Sel bakteri E. coli yang merupakan organisme uniseluler

Protista biasanya dapat ditemukan di beberapa sampel air sungai. Jika kalian ingat pelajaran kelas tujuh mengenai klasifikasi, di situ dijelaskan bahwa Protista tidak termasuk ke dalam hewan atau tumbuhan, ia memiliki kerajaan tersendiri. Meskipun banyak dari anggota Protista yang dapat menyebarkan penyakit, contohnya sporozoa, tetapi sebagian besar Protista cukup banyak berperan penting dalam proses rantai makanan. Gambar di bawah memberikan gambaran bentuk Protista yang merupakan organisme uniseluler.

Contoh Protista yang merupakan organisme uniseluler
Contoh Protista yang merupakan organisme uniseluler


b. Multiseluler dan Spesialisasi

 Dalam organisme multiseluler, sel-sel tampak terlihat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Mereka pun memiliki fungsi yang berbeda. Bisa dikatakan sel-sel tersebut mengalami spesialisasi. 

Seluruh sel di dalam organisme multiseluler memiliki peran kunci yang berbeda-beda, ada yang berfungsi untuk mengambil oksigen, ada yang berfungsi untuk mengantarkan informasi, dan lain sebagainya. Ketika mereka memiliki peran yang berbeda-beda, hal tersebut sangat memberikan manfaat bagi organisme tersebut.

Bekerja sama, seperti yang terjadi pada selsel di tubuh organisme
Bekerja sama, seperti yang terjadi pada selsel di tubuh organisme

Sama seperti ketika bekerja kelompok, ada yang bertugas untuk mencari bahan, ada yang bertugas untuk mencari gambar, ada yang bertugas untuk membuat presentasi, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan produk yang bagus. Sama seperti contoh tersebut, sel-sel di dalam organisme multiseluler bekerja sama walau memiliki peran yang berbeda-beda.

Karena memiliki peran yang berbeda-beda, struktur luar bahkan dalam sel tersebut pun mengalami penyesuaian. Mari kita perinci satu-persatu spesialisasi sel pada tumbuhan dan hewan.

 

2. Spesialisasi pada Sel Tumbuhan

a. Sel akar rambut

Gambar Spesialisasi sel tumbuhan berupa sel akar rambut
Gambar Spesialisasi sel tumbuhan berupa sel akar rambut

Proses fotosintesis membutuhkan air yang didapat dari akar tanaman. Spesialisasi sel akar rambut pada tumbuhan, memudahkannya untuk meningkatkan penyerapan air karena area permukaan akar membesar. Gambar di atas memperlihatkan bentuk spesialisasi sel tumbuhan berupa sel akar rambut.

 

b. Stomata

Stomata dalam keadaan terbuka (kiri) dan stomata dalam keadaan tertutup (kanan) beserta sel penjaga.
Stomata dalam keadaan terbuka (kiri) dan stomata dalam keadaan tertutup (kanan) beserta sel penjaga.

Stomata berfungsi untuk mengambil gas karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Sel penjaga yang berada di sekitar stomata berfungsi untuk membuka dan menutup stomata, sehingga mengurangi banyaknya air yang keluar melalui stomata. Gambar diatas memperlihatkan bentuk stomata beserta sel penjaga.

 

3. Spesialisasi pada Sel Hewan 

Pada bagian di atas telah diuraikan mengenai spesialisasi pada sel tumbuhan, sekarang mari kita belajar mengenai spesialisasi pada sel hewan, yakni manusia sebagai contohnya.

 

a. Sel darah merah

Sel darah merah dewasa yang telah kehilangan nukleusnya agar dapat mengikat oksigen.
Sel darah merah dewasa yang telah kehilangan nukleusnya agar dapat mengikat oksigen.

Sel darah merah dewasa berbentuk pipih dikarenakan mereka menghilangkan nukleus untuk menjalankan fungsinya dalam mengikat oksigen. Bisa dibayangkan bagaimana jika sel darah merah kita tetap memiliki nukleus? Apa yang akan terjadi?

 

b. Sel saraf

Bentuk sel saraf yang memiliki perpanjangan dari sitoplasma
Bentuk sel saraf yang memiliki perpanjangan dari sitoplasma

Bentuk sel saraf yang panjang berasal dari perpanjangan sitoplasma dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dari indera ke otak, dan dari otak ke otot atau kelenjar.

 

c. Sel otot

Penampakan sel otot melalui mikroskop, titik-titik hitam merupakan nukleus (inti sel)

Sel otot memiliki banyak nukleus dan mitokondria untuk menunjang fungsinya sebagai alat gerak. Jumlah nukleus dan mitokondria yang banyak ini memudahkan sel otot untuk memproduksi energi yang dibutuhkan hewan dan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas.

 

d. Sel, Jaringan, Organ, dan Sistem Organ

Spesialisasi sel menunjukkan bahwa masing-masing sel di dalam tubuh organisme multiseluler beradaptasi untuk menjalankan fungsinya masing-masing. Sel-sel yang memiliki karakter dan fungsi sejenis saling bekerja sama membentuk jaringan. Jaringan Bersama jaringan lain akan membentuk organ.

Organ bekerja sama dengan organ lain akan membentuk sistem organ. Kerja sama sistem organ untuk menjalankan fungsi tubuh inilah yang menghasilkan istilah organisme. Gambar di bawah memperlihatkan bagaimana sel membentuk jaringan sampai menjadi organisme.

 

Tahapan pembentuk tubuh, dari mulai sel, jaringan, organ, sistem organ, hingga menjadi tubuh manusia
Tahapan pembentuk tubuh, dari mulai sel, jaringan, organ, sistem organ, hingga menjadi tubuh manusia


Berikut adalah contoh-contoh sistem organ di dalam tubuh manusia:

• Sistem pencernaan yang memproses makanan yang kita makan sehingga menghasilkan energi untuk tubuh, terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus

• Sistem peredaran darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh, terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sel darah

• Sistem pernapasan berfungsi untuk mengalirkan oksigen dan membuang karbondioksida melalui peredaran darah, terdiri dari hidung, tenggorokan, paru-paru, dan diafragma.

• Sistem gerak, selain berfungsi untuk menggerakkan tubuh, juga berfungsi untuk melindungi organ-organ penting dalam tubuh, terdiri dari otot dan tulang

• Sistem eksresi, yang berfungsi untuk membuang sisa-sisa metabolisme tubuh, bisa berupa keringat ataupun urine, terdiri dari ginjal, paru-paru, hati dan kulit.

 

Referensi

Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Okky Fajar Tri Maryana, Dkk. ISBN: 978-602-244-383-4.

Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs Saeful Karim – Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Baca Juga

Bab 1 Pengenalan Sel  

01

 Sel dan Mikroskop

02

 Fakta Sains tentang Sel

03

 Mengamati Spesimen Melalui Mikroskop

04

 Mikroskop Kertas atau Foldscope

05

 Membuat Mikroskop Sederhana

06

 Sel Hewan dan Tumbuhan

07

 Membedakan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

08

 Uji Sel Hewan dan Tumbuhan

09

 Spesialisasi Sel

10

 Mengamati Organisme Uniseluler

11

 Uji Spesialisasi Sel

12

 Mencari Informasi Tentang Sel Punca

13

 Review Bab Pengenalan Sel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar