Perkembangan
peradaban manusia tidak terlepas dari penemuan
magnet. Mulai dari speaker, telepon, televisi, bel rumah, dan berbagai
peralatan yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari memanfaatkan
magnet sebagai komponen utamanya. Akan tetapi, tahukah kamu apa yang di maksud
dengan magnet? Dari manakah magnet berasal? Dapatkah sifat kemagnetan suatu
bahan hilang? Atau, dapatkah kita membuat magnet? Agar dapat menjawab semua
permasalahan tersebut, mari pelajari materi selanjutnya dengan penuh semangat!
1. Pengertian Magnet
Istilah
magnet sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan kamu juga sering
menggunakan magnet. Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa
lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki). Di
wilayah tersebut terkandung batu magnet
yang ditemukan sejak zaman dulu.
Magnet
ialah benda yang memiliki kemampuan dapat menarik benda lain. Magnet memiliki
dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet yang senama
bila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub magnet yang
berbeda nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
Kemagnetan
ialah kemampuan suatu zat untuk dapat dipengaruhi oleh medan magnet.
2. Sifat Magnet Bahan
Berdasarkan
sifat interaksi bahan terhadap magnet, benda diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu feromagnetik,
diamagnetic dan paramagnetik.
Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet termasuk pada kelompok benda
feromagnetik, misal besi, baja, kobalt, dan nikel. Benda-benda yang ditarik
lemah oleh magnet termasuk pada kelompok benda paramagnetik, misal magnesium,
molibdenum, dan lithium. Benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet
termasuk kelompok benda diamagnetik, misal perak, emas, tembaga, dan bismut.
3. Bentuk Magnet
Magnet terbuat dari logam
seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan dinamakan sesuai
bentuknya, seperti yang bisa kamu lihat pada Gambar berikut ini.
Gambar Magnet U dan Magnet Batang |
4. Cara Menentukan Kutub Magnet
Penentuan
kutub magnet batang dapat dilakukan dengan percobaan sederhana. Letakkan magnet
batang di atas gabus lalu apungkan di permukaan air, ujung magnet yang menunjuk
ke arah utara adalah kutub utara magnet, dan ujung magnet yang menunjuk arah
selatan adalah kutub selatan magnet, seperti pada Gambar di bawah.
Gambar Magnet Batang yang Diapungkan |
5. Interaksi Kutub-kutub Magnet
Magnet
selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub
magnet yang senama bila didekatkan akan tolak menolak, sedangkan kutub-kutub
magnet yang berbeda nama bila didekatkan akan tarik-menarik. Kutub-kutub ini
selalu ada pada setiap magnet walaupun magnet tersebut dipotong menjadi
potongan magnet kecil. Perhatikan Gambar tentang interaksi dua magnet di bawah!
Gambar Interaksi Dua Magnet (a) Kutub-kutub Magnet Tidak Senama Tarik Menarik, (b) Kutub-kutub Magnet Senama Tolak-menolak |
6. Partikel Elementer Magnet
Dari
manakah kekuatan magnet berasal? Apa beda gaya magnet dengan gaya listrik? Mari
mengingat materi tentang gaya listrik! Gaya listrik berasal dari adanya
interaksi antara muatan listrik, sedangkan gaya magnet berasal dari adanya
interaksi antara kutub-kutub magnet yang ditimbulkan oleh gerakan muatan
listrik (elektron) pada benda. Perhatikan Gambar di bawah!
Gambar Magnet Elementer Penyusun Magnet (a) Magnet Elementer Tersebar Acak, (b) Magnet Elementer Tersusun pada Arah Tertentu |
Pada Gambar (a), kutub utara dan kutub selatan partikel elementer magnet pada benda tersebut tersebar secara acak, sehingga benda tidak memiliki sifat magnet. Pada Gambar (b), beberapa jenis logam tertentu, seperti besi dan baja, sejumlah magnet elementer apabila diinduksi dapat disusun berbaris pada arah tertentu sehingga benda bersifat sebagai magnet.
Sekarang,
coba cermati Gambar di bawah agar dapat memahami konsep partikel elementer pada
benda yang dijadikan magnet!
Gambar (a) Susunan Magnet Elementer Besi/Baja Sebelum Menjadi Magnet, (b) Susunan Magnet Elementer Besi/Baja yang Telah Menjadi Magnet |
7. Cara Membuat Magnet
a. Baja dan Besi dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok
Besi
dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok. Besi digosok dengan arah yang
tetap, agar magnet elementer dapat diatur untuk menuju ke satu arah saja.
Membuat magnet dengan cara menggosok |
Perhatikan Gambar di atas, ujung kutub selatan magnet yang digosokkan dari ujung besi B ke A akan mengubah besi menjadi magnet dengan kutub selatan pada ujung B dan kutub utara pada ujung A.
Jadi,
ujung batang besi yang pertama kali digosok akan memiliki kutub yang sama
dengan kutub magnet yang menggosoknya. Sekarang coba pikirkan, bagaimanakah
kutub magnet besi jika kutub utara magnet digosokkan pada besi dengan arah B ke
A?
b. Baja dan besi dapat dijadikan magnet dengan cara menginduksi
Baja
dan besi dapat dijadikan magnet dengan cara menginduksi atau mendekatkannya
dengan magnet selama beberapa waktu. Perhatikan Gambar di bawah, sifat magnet
menunjukkan bahwa magnet akan tarik-menarik jika kutub yang berbeda didekatkan,
dan tolakmenolak jika kutub yang sama didekatkan, sehingga ujung B akan menjadi
kutub utara dan ujung A akan menjadi kutub selatan.
Gambar Induksi Magnet |
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ujung besi atau baja yang berdekatan dengan kutub magnet batang akan memiliki kutub yang berlawanan dengan kutub magnet penginduksinya.
c. Magnet dapat dibuat
dengan cara meliliti besi dan baja dengan kawat penghantar yang dialiri arus DC
Magnet
juga dapat dibuat dengan cara meliliti besi atau baja dengan kawat penghantar
yang dialiri arus DC. Magnet yang dibuat dengan cara demikian disebut
elektromagnet.
Gambar Elektromagnet |
Mengapa arus DC? Karena arus DC dapat menyamakan arah magnet elementer pada besi atau baja. Kutub magnet besi atau baja yang terbentuk tergantung pada arah lilitan kawat penghantar. Jika arah arus berlawanan dengan arah jarum jam, maka ujung A besi atau baja tersebut akan menjadi kutub utara dan ujung B akan menjadi kutub selatan. Sebaliknya, jika arah arus searah dengan jarum jam, maka ujung A besi atau baja akan menjadi kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara.
Perhatikan
Gambar di atas, dengan pola lilitan tersebut, maka ujung A akan menjadi kutub
selatan dan ujung B akan menjadi kutub
utara.
8. Cara Menghilangkan
Kemagnetan Bahan
Sifat
kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukul-mukul (Gambar a),
memanaskan (Gambar b), dan meliliti magnet dengan arus bolak balik atau AC
(Gambar c). Pada prinsipnya, sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara
mengacak arah magnet elementernya.
Gambar Menghilangkan Sifat Magnet dengan Cara (a) Memukul; (b) Memanaskan; dan (c) Meliliti Magnet dengan Arus AC |
9. Medan Magnet
Pada
materi awal, telah dibahas tentang materi medan magnet bumi. Selain bumi, benda
magnetik juga dapat menghasilkan medan magnet. Bagaimana cara mendeteksi medan
magnet di sekitar benda?
Gambar Pola Medan Magnet Batang |
Daerah di sekitar magnet yang dapat memengaruhi magnet atau benda feromagnetik disebut medan magnet. Pola-pola yang dibentuk oleh pasir besi dari gambar di atas merupakan bentuk garis gaya magnet yang digunakan untuk menggambarkan medan magnet. Medan magnet terbesar terletak pada ujung-ujung kutub magnet. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pasir besi yang ditarik oleh ujung-ujung kutub magnet (garis-garis gaya magnetnya sangat rapat).
Sumber:
Ilmu
Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca juga:
KEMAGNETAN DAN PEMANFAATANNYA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar