Kita
sudah mendiskusikan tentang beberapa fenomena yang berkaitan dengan listrik dan
magnet. Misal, di sekitar kawat berarus listrik terjadi medan magnet (induksi
magnetik). Jika kamu ingat tentang kegiatan untuk memahami gaya Lorentz,
tentunya kamu ingat bahwa gaya dapat terjadi pada arus listrik di sekitar medan
magnet. Pembahasan lebih lanjut tentang elektromagnetik dilakukan dengan
membahas konsep perubahan medan magnet dapat menghasilkan listrik, yang disebut
induksi elektromagnetik.
Menurut
Faraday, listrik dapat dihasilkan dengan cara menggerakkan magnet batang keluar
masuk kumparan. Temuan ini diterapkan pada generator listrik yang mengubah
energi gerak menjadi energi listrik. Sebelum mempelajari penerapan induksi
elektromagnetik, lakukan kegiatan berikut!
a. Generator
Generator
adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak (kinetik) menjadi energi
listrik. Energi gerak yang dimiliki generator dapat diperoleh dari berbagai
sumber energi alternatif, misalnya dari energi angin, energi air, dan
sebagainya.
Gambar (a) Generator AC, (b) Generator DC |
Generator dibedakan menjadi generator AC (Alternating Current) dan generator DC (Direct Current). Generator AC atau alternator dapat menghasilkan arus listrik bolak-balik dengan cara menggunakan cincin ganda, sedangkan generator DC dapat menghasilkan arus listrik searah dengan cara menggunakan komutator (cincin belah).
b. Dinamo AC-DC
Dinamo
adalah generator yang relatif kecil seperti yang digunakan pada sepeda. Mengapa
lampu sepeda kayuh dapat menyala meskipun tidak diberi baterai? Mengapa nyala
lampu akan semakin terang apabila kita mengayuh pedal sepeda dengan lebih
cepat? Ternyata pada sepeda terdapat dinamo yang berfungsi sebagai sumber
energi listrik untuk menyalakan lampu. Dinamo adalah alat yang berfungsi untuk
mengubah energi gerak menjadi listrik.
Gambar Dinamo Sepeda |
Cara kerja dinamo dan generator hampir sama, termasuk penggunaan satu cincin yang dibelah menjadi dua (komutator) pada dinamo DC dan cincin ganda pada dinamo AC.
Perbedaan
dinamo dengan generator terletak pada dua komponen utama dinamo, yaitu rotor
(bagian yang bergerak) dan stator (bagian yang diam).
Saat
sepeda dikayuh dengan cepat, kumparan pada dinamo akan bergerak cepat sehingga
gaya gerak listrik (GGL) induksi yang dihasilkan menjadi lebih kuat dan energi
listrik yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
Gambar Dinamo AC/DC |
Selain dengan mempercepat putaran kumparan, penggunaan magnet yang kuat, memperbanyak jumlah lilitan, dan penggunaan inti besi lunak dalam dinamo juga dapat mengakibatkan GGL induksi yang dihasilkan menjadi lebih kuat.
c. Transformator
Masih
ingatkah kamu bahwa sebelum dialirkan ke rumah-rumah penduduk, tegangan listrik
dari PLN harus diturunkan? Bagaimana cara menurunkan atau menaikkan tegangan
listrik? Salah satu caranya adalah dengan menggunakan transformator.
Berdasarkan
penggunaannya, transformator dibagi menjadi dua jenis, yaitu transformator
step-down dan transformator step-up. Transformator step-down berfungsi untuk
menurunkan tegangan listrik, sedangkan transformator step-up berfungsi untuk
menaikkan tegangan listrik.
Gambar (a) Transformator Step-Down, (b) Transformator Step-Up |
Transformator pada dasarnya terdiri atas lilitan primer dan lilitan sekunder yang dihubungkan dengan menggunakan inti besi. Lilitan primer yang mendapat tegangan AC akan menginduksi lilitan sekunder. Perubahan arah arus AC membuat medan magnet yang terbentuk berubah-ubah, sehingga menghasilkan tegangan AC pada ujung-ujung kumparan sekunder. Inti besi digunakan dengan tujuan untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Gambar Transformator |
Besar kecilnya tegangan keluaran yang dihasilkan transformator sangat dipengaruhi oleh jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder. Jika jumlah lilitan primernya lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder, maka tegangan pada kumparan sekunder juga akan lebih kecil daripada tegangan pada kumparan primer, dan transformator tersebut disebut transformator stepdown. Namun, jika jumlah lilitan primernya lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder, maka tegangan pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada tegangan pada kumparan primer, dan transformator tersebut disebut transformator step-up. Pada transformator ideal, energi listrik yang masuk ke dalam kumparan primer akan dipindahkan seluruhnya ke dalam kumparan sekunder. Hal ini mengakibatkan besar efisiensi transformator menjadi 100% atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.
Wp =
Ws
Vp ×
Ip × t = Vs × Is × t
Maka
dengan:
Wp =
energi primer (J)
Ws =
energi sekunder (J)
Ip =
arus primer (A)
Is =
arus sekunder (A)
Np =
lilitan primer
Ns =
lilitan sekunder
Vp = tegangan
primer (V)
Vs =
tegangan sekunder (V)
Pada
kenyataannya, tidak pernah dapat dibuat transformator dengan efisiensi sebesar 100%
(ideal), karena biasanya sebagian energi
listrik yang masuk ke dalam kumparan primer akan diubah menjadi kalor. Perubahan
energi listrik menjadi kalor ini salah satunya disebabkan oleh adanya arus Eddy
pada inti besinya. Lebih lanjut tentang arus Eddy akan kamu pelajari di SMA.
Perhitungan
efisiensi trafo (η) yang tidak ideal
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus berikut.
dengan:
Pout = daya listrik pada kumparan sekunder
(W)
Pin = daya listrik pada kumparan primer (W)
Contoh Soal Transformator
Sebuah transformator memiliki 300 lilitan
primer dan 30 lilitan sekunder. Diketahui tegangan pada lilitan primer adalah
220 volt.
a. Tentukan besar tegangan pada lilitan
sekunder.
b. Jika arus listrik yang mengalir pada
lilitan primer sebesar 0,5 mA, berapakah arus listrik yang mengalir pada
lilitan sekunder?
c. Tentukan efisiensi transformator.
d. Tentukan jenis transformator.
Diketahui:
Np = 300 lilitan
Ns = 30 lilitan
Vp = 220 volt
Ip =
0,5 mA
Ditanya:
a. Tegangan sekunder (Vs)
b. Arus sekunder (Is)
c. Efisiensi transformator (η)
d. Jenis transformator
Jawab:
Persamaan
hanya berlaku pada transformator ideal maka pada permasalahan ini efisiensinya pasti 100%, tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah ada transformator dengan efisiensi 100% karena adanya hambatan pada kawat penghantar sehingga sebagian energi listrik berubah menjadi kalor.
d. Karena Vp > Vs dan Np
> Ns, maka transformator tersebut adalah transformator step-down.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca juga:
KEMAGNETAN DAN PEMANFAATANNYA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar