Tubuh
kita dapat menunjukkan adanya gejala kelistrikan, khususnya pada saraf yang
disebabkan adanya impuls (sinyal pada sel saraf). Tahukah kamu mengapa kita
dapat merasakan sakit ketika dicubit? Ternyata, rasa sakit tersebut muncul
karena kulit kita menerima rangsangan berupa cubitan. Rangsangan ini
selanjutnya diubah oleh sel saraf dalam kulit menjadi impuls. Kajian yang
khusus mempelajari tentang aliran impuls pada tubuh manusia disebut biolistrik.
Tegangan
(beda potensial) pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik
rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang
terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di
rumah-rumah.
Tahukah kamu, bagaimana cara
sel saraf menghantarkan impuls?
Perhatikan Gambar 4.9!
Sel saraf menghantarkan impuls karena terjadi pertukaran ion-ion di dalam dan di luar membran sel saraf. Pertukaran ion tersebut tidak dapat terjadi begitu saja tanpa adanya rangsangan. Rangsangan yang cukup kuat dapat mengaktifkan pompa ion, sehingga menyebabkan terjadinya pertukaran ion. Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi bagian luar membran sel. Pada kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar bermuatan listrik positif dan membran sel bagian dalam bermuatan listrik negatif (Cl-). Perhatikan Gambar 4.10!
Sel
saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki bentuk dan
mekanisme kerja yang hampir sama. Coba perhatikan Gambar 4.12! Setiap sel saraf
memiliki satu akson yang mendukung terjadinya perambatan atau hantaran arus
listrik. Selain akson, penghantar listrik lain di dalam tubuh makhluk hidup
adalah cairan tubuh. Cairan tubuh dapat berupa darah, cairan jaringan dan
sitosol yang terdapat dalam sitoplasma sel. Pada sel saraf juga terdapat
isolator listrik, yaitu selubung myelin pada akson.
Pada
akson tidak berselubung myelin, hantaran arus listrik dapat terjadi sepanjang
akson. Pada akson berselubung myelin, beda potensial terjadi di daerah akson
yang tidak diselubungi myelin atau di daerah yang disebut nodus Ranvier. Tarik
menarik muatan listrik terjadi di nodus Ranvier satu dan seterusnya.
Dengan
demikian, selain berfungsi sebagai pelindung akson, myelin juga dapat
mempercepat terjadinya loncatan muatan listrik pada saraf.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca juga
LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar