Tahukah
kamu, mengapa petir berbahaya? Apa sebenarnya petir itu? Orang yang pertama
kali menyatakan bahwa petir terjadi akibat adanya gejala listrik statis adalah
Benjamin Franklin (1706 – 1790).
Menurutnya, petir adalah kilatan cahaya yang muncul akibat perpindahan
muatan negatif (elektron) antara awan dan awan atau antara awan dan bumi. Petir
dapat terjadi karena adanya beda potensial yang sangat besar antara dua awan
yang berbeda atau antara awan dengan bumi. Akibatnya akan terjadi lompatan
muatan listrik atau perpindahan elektron secara besar-besaran dari awan ke awan
atau dari awan ke bumi.
Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi listrik yang diperlukan dengan jumlah muatan listrik yang dipindahkan, yaitu:
dengan:
∆V
= beda potensial listrik (volt)
W = energi listrik (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)
Contoh
Soal
1.
Berapakah beda potensial kutub-kutub baterai sebuah rangkaian jika baterai
tersebut membutuhkan energi sebesar 60 J untuk memindahkan muatan sebesar 20 C?
Diketahui:
W
= 60 J
Q
= 20 C
Ditanya:
beda potensial?
Jawab:
ΔV = 60 J : 20 C = 3 V
Jadi,
beda potensial kutub-kutub baterai rangkaian tersebut adalah 3 Volt.
2.
Sebuah baterai memiliki beda potensial sebesar 1,5 V. Berapakah besar energi
yang diperlukan baterai jika digunakan untuk memindahkan muatan sebanyak 40 C?
Diketahui: Beda potensial = 1,5 V Besar
muatan = 40 C
Ditanya:
besar energi untuk memindahkan muatan
Jawab:
W = ∆V × Q = 1,5 V × 40 C = 60 J
Jadi,
besar energi untuk memindahkan muatan tersebut sebesar 60 Joule.
Sumber:
Ilmu
Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca juga
LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar