Hindari Narkoba
Hindari Narkoba |
Sudah banyak orang
yang terjerat pengaruh buruk narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Narkoba sudah menyentuh setiap lapisan masyarakat, baik miskin, kaya, pegawai
kantor, pengangguran, para artis dan siswa sekolah. Sudah banyak anak-anak usia
sekolah yang terjerat dengan pengaruh negatif narkoba sehingga masa depan
mereka hancur. Awalnya mungkin orang hanya ingin coba-coba atau sekadar
melarikan diri dari masalah yang dihadapi. Namun,
beberapa saat
kemudian narkoba akan mulai menggerogoti tubuh dan pikiran. Pengguna narkoba
akan sering merasakan sakit kepala, mata merah, gangguan pencernaan, tidak
dapat konsentrasi saat belajar atau bekerja, sering melamun, sakit-sakitan,
bahkan dapat berakibat kematian. Tuhan telah menganugerahi tubuh yang sempurna
pada setiap orang, sehingga sudah menjadi kewajibanmu untuk menjaga agar tubuh
tetap sehat. Salah satunya dengan tidak mengonsumsi narkoba dan bahan-bahan
yang dapat merusak tubuh. Jika kamu menghadapi masalah yang berat lebih baik
berkonsultasi dengan orangtua, guru, teman dan yang paling baik adalah berdoa
dan memohon petunjuk kepada Tuhan. Jangan pernah mencoba menyelesaikan masalah
dengan narkoba, karena dengan narkoba tidak akan menyelesaikan masalah namun
hanya akan memulai masalah baru. Jangan tergoda ajakan teman atau siapapun
untuk mencoba narkoba. Bagaimana caramu agar terhindar dari bahaya narkoba?
Zat Aditif
Zat aditif |
1. Zat aditif adalah
zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk meningkatkan kualitas,
keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan minuman.
2. Bahan aditif ada
yang bersifat alami dan buatan. Bahan aditif dapat berupa bahan pewarna,
pemanis, pengawet, dan penyedap.
3. Penggunaan bahan
aditif buatan harus menggunakan bahan yang diijinkan oleh pemerintah dan tidak
melebihi jumlah maksimal yang diijinkan. Penggunaan bahan aditif alami lebih
aman dibandingkan bahan aditif buatan.
Zat Adiktif
Zat adiktif |
4. Zat adiktif
merupakan bahan makanan atau minuman yang dapat menimbulkan kecanduan pada
penggunanya. Zat adiktif dibedakan menjadi zat adiktif bukan narkotika dan
psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat adiktif psikotropika.
5. Contoh zat
adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah kafein dalam teh dan kopi, dan
nikotin pada rokok. Contoh zat adiktif narkotika adalah heroin, kokain, dan
morfin. Contoh zat adiktif psikotropika adalah ekstasi, sabu-sabu, diazepan,
dan LSD.
6. Bahan makanan dan
minuman yang mengandung bahan adiktif, misalnya teh dan kopi memiliki manfaat
bagi kesehatan apabila digunakan dalam jumlah yang tidak berlebihan.
7. Bahan-bahan
adiktif yang termasuk kelompok narkotika tidak boleh digunakan karena memiliki
efek yang sangat membahayakan bagi penggunanya. Menyimpan atau menggunakan
bahan yang tergolong narkotika merupakan suatu bentuk pelanggaran hukum yang
dapat mengakibatkan pelakunya mendapat sanksi pidana.
8. Beberapa macam
bahan adiktif yang tergolong psikotropika masih boleh dipergunakan sebagai
obat, namun penggunaannya dalam pengawasan yang ketat oleh pemerintah.
Ilmuwan Peneliti Zat Aditif dan Adiktif
Al-Zahrawi (936-1013)
Al-Zahrawi |
Tahukah kamu, betapa
banyak hal yang ditemukan oleh Al-Zahrawi? Pada Pelajaran tentang Sifat Bahan
dan Pemanfaatannya dalam Kehidupan Sehari-Hari, kamu telah mengetahui sebagian
karyanya. Ilmuwan yang hidup 936-1013M ini, selain ahli dalam ilmu bedah,
orthopedi, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum,
Al-Zahrawi juga berjasa dalam bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika
seperti deodorant, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga kini juga
hasil pengembangannya. Al-Zahrawi juga menemukan praktik anastesi (mati rasa)
dalam proses pembedahan. Anastesi yang ia temukan mendasari penemuan anastesi
modern dan penggunaan senyawa psikotropika. Pada zaman itu sebelum melaksanakan
operasi, Al-Zahrawi memberikan si pasien suatu obat bius yang terbuat dari
tumbuhan, sehingga ia tidak sadar.
Friedrich Wilhelm Adam
Serturner (1783 –1841 M)
Friedrich Wilhelm Adam Serturner |
Psikotropika yang
dikenal pada waktu itu adalah opium. Kemudian, Friedrich Wilhelm Adam
Serturner (1783 –1841 M) mengisolasi morfin dari getah buah Pavaper somniverum.
Morfin merupakan narkotika yang diisolasi dari opium, yang dikenal juga dengan
sebutan candu, heroin, dan putau. Opium mengandung lebih dari dua puluh macam
senyawa. Pada waktu itu, morfin digunakan oleh para tentara untuk menghilangkan
rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker.
Referensi:
Ilmu Pengetahuan Alam /
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.—Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Gambar dari Google Images.Baca juga ...
ILMUWAN PENGEMBANG IPA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | Ilmuwan Peneliti kesesuaian Rangka, Otot dengan Pesawat Sederhana |
09 | Ilmuwan Peneliti Sifat Bahan dan Pemanfaatannya dalam Kehidupan |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | Ilmuwan Peneliti Sistem Ekskresi |
15 | Ilmuwan Pengembang Sistem Transpormasi Makhluk Hidup |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar