Senin, 06 Oktober 2014

Ilmuwan Pengembang Metode Pemisahan Campuran

Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru. Perubahan fisika meliputi menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk.

Perubahan Kimia menghasilkan zat baru
Perubahan Kimia

Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) Terbentuknya gas, (2)   Terbentuknya endapan, (3) Terjadinya perubahan warna, (4) Terjadinya perubahan suhu

Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, dan kelarutan.

Beberapa metoda pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi), sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan destilasi.

Penyaringan (Filtrasi) adalah metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur.

Metode sentrifugasi adalah memisahkan campuran dengan cara diputar sangat cepat. Metode ini digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah.

Penyulingan untuk memisahkan cairan dari campurannya
Destilasi (Penyulingan)

Pemisahan campuran dengan cara penyulingan (destilasi) digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur sehingga saat menguap, setiap zat akan terpisah.

Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang  bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.

Sublimasi adalah metode pemisahan campuran yang didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim.

Sebuah karunia terindah ketika kita bisa menjadi bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan. Seharusnya kita mengenal para ilmuwan yang sudah begitu besar jasanya dalam mempelajari ilmu yang baru saja kamu pelajari, siapa
saja mereka? Ayo, kita kenali mereka:

1. Ar-Razi (865-925 M)

Ar-Razi
Ar-Razi

Ar-Razi telah menyumbangkan temuan-temuan kimiawi penting, seperti teknik penyulingan, asam klorida, asam sulfat, asam nitrat, dan alkali yang kemudian membentuk nama untuk unsur natrium dan kalium dan banyak lagi. Penemuan bahwa aqua regia, campuran asam nitrat dengan asam klorida, dapat melarutkan logam termulia emas, adalah penemuan yang menjadi acuan penelitian selama seribu tahun berikutnya.


2. Robert Boyle (1627–1691)

Robert Boyle
Robert Boyle

Robert Boyle lebih dikenal dengan studinya tentang gas (hukum Boyle) merintis metode ilmiah dalam penyelidikan kimiawi.


3.  Anders Celsius (1701-1744)

Anders Celsius
Anders Celsius

Anders Celsius berasal dari Swedia yang menemukan skala Celcius pada termometer. Penentuan titik atas dan titik bawah skala ini didasarkan pada perubahan wujud pada zat cair. Celsius mengukur suhu yang dibutuhkan untuk air mendidih dan air membeku pada berbagai lokasi, ia menemukan bahwa pada dua tempat dengan ketinggian yang berbeda maka suhu titik beku dan titik didih air adalah berbeda, dan di dua tempat dengan ketinggian yang sama suhu titik beku dan titik didih air adalah sama. Skala Celsius sebenarnya tidak dibaca Celsius tapi dibaca Centigrade, karena memiliki 100 skala.


Referensi:
Ilmu Pengetahuan Alam / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.—Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Gambar dari Google Images

Tidak ada komentar:

Posting Komentar