A. Cara Perpindahan Kalor
Kalor
dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kalor dapat berpindah dengan
tiga cara, yaitu konduksi atau hantaran, konveksi atau aliran, dan radiasi atau
pancaran.
1) Konduksi atau Hantaran
Konduksi atau Hantaran |
Konduksi
adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut.
2) Konveksi atau Aliran
Konveksi atau Aliran |
Konveksi
adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut.
3) Radiasi atau Pancaran
Radiasi atau Pancaran |
Radiasi
adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.
B. Penerapan Perpindahan Kalor
Baju cerah mengurangi penyerapan kalor |
1) Pada siang hari yang panas, orang lebih suka memakai baju cerah daripada baju gelap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyerapan kalor.
Cat mengkilap mengurangi penyerapan kalor |
2)
Cat mobil atau motor dibuat mengkilap untuk mengurangi penyerapan
kalor.
Jaket tebal menahan panas |
3)
Mengenakan jaket tebal atau meringkuk di bawah selimut tebal saat udara dingin
badan merasa nyaman.
Dinding termos mengkilap menahan panas |
4)
Dinding termos dilapisi perak agar mengkilap untuk menahan kalor.
C. Terjadinya Angin Darat dan Angin
Laut
1) Angin Laut
Angin laut terjadi pada siang hari |
Pada siang hari
daratan lebih cepat panas daripada lautan. Hal ini mengakibatkan udara panas di
daratan akan naik dan tempat tersebut diisi oleh udara dingin dari permukaan
laut, sehingga terjadi gerakan udara dari laut menuju ke darat yang biasa
disebut angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari, biasa digunakan oleh
nelayan tradisional untuk pulang ke daratan.
2) Angin Darat
Angin darat terjadi pada malam hari |
Pada malam hari
daratan lebih cepat dingin daripada lautan. Hal ini mengakibatkan udara panas
di permukaan air laut akan naik dan tempat tersebut diisi oleh udara dingin
dari daratan, sehingga terjadi gerakan udara dari darat menuju ke laut yang
biasa disebut angin darat. Angin darat terjadi pada malam hari, biasa digunakan
oleh nelayan tradisional untuk melaut mencari ikan.
Referensi:
Ilmu pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh
Sugiyarto, Eny Ismawati — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
Ilmu pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Wasis,
Sugeng Iriyanto — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
2008.
Gambar dari google imagesBaca juga
KALOR DAN PEMUAIAN | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar