Jumat, 29 November 2013

Penerapan Pemuaian Zat

A. Alat Pengukur Pemuaian

Muschembroek
Muschembroek

1. Muschenbroekalat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat.



Labu Didih
Labu Didih

2. labu didih: alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair.



Dilatometer
Dilatometer

3. Dilatometer: alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas.


B. Masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari:

1. Pemasangan kaca jendela

Kaca Jendela
Kaca Jendela

Tukang kayu merancang ukuran bingkai jendela yang sedikit lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk memberi ruang kaca saat terjadi pemuaian. Apabila desain jendela tidak diberi ruangan pemuaian, maka saat kaca memuai akan  mengakibatkan retaknya kaca tersebut.


2. Celah pemuaian pada sambungan jembatan

Jembatan
Jembatan

Sambungan antara dua jembatan beton terdapat celah di antaranya. Hal ini bertujuan agar jembatan tersebut tidak melengkung saat terjadi pemuaian.


3. Sambungan rel kereta api

Sambungan Rel KA
Sambungan Rel KA

Sambungan rel kereta api dibuat ada celah diantara dua batang rel tersebut. Hal ini bertujuan agar saat terjadi pemuaian tidak menyebabkan rel melengkung.


4. Kawat telepon atau kawat listrik

Kawat listrik
Pemasangan kawat listrik

Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada malam hari kawat telepon atau listrik saat mengalami penyusutan kawat tersebut tidak putus.


C. Manfaat pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

1. Pengelingan

Pengelingan
Pengelingan

Menyambung dua pelat dengan menggunakan paku khusus dengan  proses khusus disebut mengeling. Paku keling yang dipakai untuk mengeling sesuatu dalam keadaan panas sampai berpijar dan dimasukkan ke dalam lubang pelat yang hendak kita keling. Kemudian paku bagian atas dipukul-pukul sampai rata. Setelah dingin paku keling tersebut akan menyusut dan menekan kuat pelat tersebut. Pengelingan dapat kamu jumpai pada pembuatan badan kapal laut.

2. Keping bimetal
Keping Bimetal
Keping Bimetal

Dua keping logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu disebut keping bimetal. Keping bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan, maka akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya besar. Perbedaan pemuaian ini dipakai sebagai termostat. Termostat adalah alat yang berfungsi ganda sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu. Beberapa alat yang memanfaatkan keping bimetal dalam termostat, antara lain: setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm kebakaran, lampu sen mobil atau motor, rice cooker, oven.

3. Pemasangan bingkai roda logam pada pedati dan kereta api

Roda Pedati
Roda Pedati

Roda pedati dan roda kereta api memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Untuk dapat memasang roda logam tersebut, maka dengan cara pemanasan. Hal ini mengakibatkan roda logam akan mengalami pemuaian. Kemudian roda logam tersebut dipasang pada bingkainya, setelah dingin roda akan menyusut dan terpasang pada bingkainya dengan kuat.

Referensi:
SUGIYARTO, Teguh. Ilmu pengetahuan alam 1: untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Gambar: dari BSE dan Google Images