Sel dilihat dengan mikroskop |
Pernahkah kalian mendengar istilah sel punca? Katanya, sel punca mampu menyembuhkan penyakit yang sebelumnya tidak bisa disembuhkan. Sel punca memberi harapan bagi manusia untuk kembali sehat, bahkan awet muda. Begitu hebatnya sel punca, sehingga para peneliti terus menelitinya. Kira-kira apa ya, sel punca itu? Dan apa kaitannya dengan sel yang akan kita pelajari di bab ini? Dan bagaimana awalnya mikroskop ditemukan? Semua pertanyaan kalian akan dijawab di bab ini! Ayo kita pelajari bersama-sama!
Ketika
mendengar kata sel, apa yang terlintas di kepala kalian? Apakah sesuatu yang
kecil? Berbentuk kotak? Atau justru sekat-sekat? Mengapa kita harus mempelajari
sel? Apa pentingnya sel bagi kehidupan kita? Di dalam bab ini kita akan belajar
memahami apa itu sel, serta bagaimana melihat sel melalui mikroskop. Mari kita
diskusikan bersama-sama.
1. Apa itu sel?
Ketika
kalian melihat bunga yang indah di taman, terlintaskah di kepala kalian,
mengapa bunga-bunga tersebut memiliki warna-warna yang indah? Kira-kira apa
yang menyusunnya?
Gambar Taman Bunga dan Batu Bata |
Sekarang mari kita bandingkan dengan bangunan kelas kita. Apa yang menyusun bangunan ini? Material apa yang membentuknya?
Ruangan
kelas kita terususun dari batu bata, semen, pasir, dan bahan material lainnya.
Nah, bunga-bunga yang berada di taman tersebut pun tersusun dari bagian-bagian
kecil yang disebut dengan sel. Bukan hanya bunga saja, tetapi seluruh makhluk
hidup tersusun dari sel. Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa sel merupakan
unit atau bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Sel
begitu kecil dan tidak terlihat oleh mata kita, tetapi hal tersebut tidak
menghalangi para ilmuwan untuk meneliti sel. Mereka berusaha menciptakan suatu
alat untuk mengamati sel, kemudian melalui proses serta penelitian yang panjang
akhirnya terciptalah suatu teori tentang sel.
Teori
sel tersebut menyatakan bahwa:
•
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel
•
Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi makhluk hidup
•
Seluruh sel berasal dari sel sebelumnya.
Teori
sel ini berlaku untuk seluruh makhluk hidup, baik itu besar maupun kecil. Teori
tersebut, mendorong para ilmuwan untuk mempelajari tentang makhluk hidup
beserta ciri-cirinya.
2. Penemuan Mikroskop
Para
ilmuwan yang meneliti tentang sel membutuhkan suatu alat untuk meneliti
bagian-bagian sel. Tanpa alat tersebut teori tentang sel tidak akan tercipta,
dan tentu saja penelitian tentang tubuh makhluk hidup tidak akan dapat
dilakukan. Gambar di bawah menunjukkan mikroskop yang diciptakan oleh seorang
ilmuwan asal Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1663. Beliau mengamati
sayatan gabus dari kulit kayu pohon ek
Gambar Mikroskop beserta sayatan gabus temuan Robert Hooke |
Setelah Robert Hooke, tepatnya tahun 1674, seorang ilmuan asal Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek juga menciptakan sebuah mikroskop, beliau mengamati sampel dari air danau, kerokan dari gigi dan gusi, serta air dari talang hujan. Leeuwenhoek sangat terkejut melihat berbagai macam bentuk organisme tersebut. Beliau menyebut organisme tersebut animalcula yang artinya binatang yang sangat kecil. Gambar berikut menunjukan mikroskop buatan Leeuwenhoek
Gambar Mikroskop buatan Anton Van Leeweuhoek |
Meski pada saat itu, mereka belum memiliki ala-talat yang canggih, namun rasa ingin tahu mereka yang tinggi tidak menghalangi mereka untuk menggali lebih dalam tentang sel dan alam sekitar. Penemuan mereka menjadi titik terang bagi ilmuwan lain untuk meneliti sel. Hal tersebut juga berlaku untuk kalian, walaupun dengan alat yang terbatas, tidak menutup kemungkinan kalian dapat menjadi seorang penemu atau peneliti, asalkan kalian memiliki keinginan yang kuat untuk selalu belajar.
3. Mikroskop Cahaya dan
Mikroskop Elektron
Setelah
penemuan mikroskop dari Robert Hooke dan Antonie Van Leeuwenhoek, para ilmuwan
berlomba-lomba untuk menciptakan mikroskop serta mengamati makhluk hidup di
sekitar mereka. Segala sesuatu yang hanya dapat diamati di bawah mikroskop
disebut mikroskopis,
baik itu benda mati ataupun makhluk hidup.
Beberapa
mikroskop menggunakan cahaya yang merambat melalui lensa untuk menghasilkan
suatu bayangan yang diperbesar, mikroskop tersebut dinamakan mikroskop
cahaya. Mikroskop cahaya dibagi menjadi dua jenis yaitu mikroskop
monokuler dan mikroskop binokuler. Gambar berikut menunjukan mikroskop cahaya
monokuler dan mikroskop cahaya binokuler.
Gambar (a) Mikroskop cahaya monokuler dan (b) Mikroskop cahaya binokuler |
Perbedaan dari kedua mikroskop tersebut terletak pada bagian atas dari mikroskop yang disebut dengan lensa okuler. Jumlah lensa okuler pada mikroskop monokuler hanya satu, sementara mikroskop binokuler memiliki dua lensa.
Selain
mikroskop cahaya, beberapa mikroskop menggunakan sinar atau radiasi dari
elektron karenanya disebut mikroskop elektron. Kedua mikroskop tersebut
memiliki kesamaan yaitu untuk memperbesar suatu objek. Namun tentu saja
mikroskop elektron menghasilkan gambar yang detil dan jauh lebih jelas.
Mikroskop elekron mampu memperbesar suatu objek menjadi satu juta kali lebih
besar, sehingga bagian-bagian terkecil dari objek akan nampak dengan jelas, hal
tersebut tidak dimiliki oleh mikroskop cahaya. Oleh sebab itu, mikroskop
elektron biasanya digunakan di laboratorium medis dan farmasi atau
tempat-tempat yang membutuhkan riset lebih dalam. Gambar berikut menunjukkan
bentuk mikroskop elektron.
Gambar Mikroskop elektron yang digunakan di laboratorium |
Dua karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu mikroskop, baik itu mikroskop cahaya maupun elektron, adalah perbesaran dan resolusi gambar. Perbesaran berhubungan dengan pembesaran gambar, sementara resolusi berhubungan dengan kejelasan gambar. Gambar berikut menunjukkan contoh perbedaan resolusi dari suatu gambar.
Gambar Perbandingan gambar dengan resolusi rendah, sedang, dan tinggi |
4. Bagian-Bagian Mikroskop Cahaya
Di
paragraf sebelumnya kita telah menyinggung tentang lensa okuler, secara lengkap
bagian-bagian dari mikroskop yang perlu kita ketahui saat mengamati suatu objek
adalah sebagai berikut:
Gambar Mikroskop cahaya beserta bagianbagiannya |
Ketika kalian menaruh suatu benda untuk diamati di bawah mikroskop, maka benda itu disebut spesimen. Sementara yang kalian lihat melalui lensa okuler disebut objek gambar. Objek gambar telah mengalami perbesaran. Perbesaran 100 X berarti ukuran asli dari benda tersebut telah diperbesar sebanyak 100 kali. Baik lensa objektif maupun lensa okuler memiliki perbesaran masing-masing. Tabel berikut menunjukkan bagaimana cara menghitung total perbesaran.
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Okky Fajar Tri Maryana, Dkk. ISBN: 978-602-244-383-4.
Baca Juga
Bab 1 Pengenalan Sel
|
|
01 |
|
02 |
|
03 |
|
04 |
|
05 |
|
06 |
|
07 |
|
08 |
|
09 |
|
10 |
|
11 |
|
12 |
|
13 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar