Gaya dorong dan gaya gesek |
Apa yang kalian lakukan ketika ada sebuah meja menghalangi pintu masuk ke kelas kalian? Tentu kalian akan menggesernya sehingga dapat masuk ke dalam kelas, bukan? Bagaimana cara kalian menggesernya sehingga meja tersebut berubah posisi? Apakah mendorong meja tersebut atau menariknya? Apakah kalian memerlukan bantuan teman untuk mendorongnya?
1. Pengertian Gaya
Apa
yang kalian dan teman kalian lakukan terhadap meja tersebut adalah memberikan
gaya pada meja. Kalian sudah memahami bahwa gaya adalah sesuatu berupa dorongan atau tarikan yang
dapat menyebabkan benda bergerak. Tidak hanya itu, gaya juga dapat menyebabkan
perubahan arah, bentuk dan kecepatan sebuah benda.
Bagaimana
kalian mengetahui besar dorongan atau tarikan yang diperlukan untuk dapat
menggeser meja tersebut dari depan pintu? Parameter apa saja yang perlu kalian
ketahui?
Gambar siswa mendorong meja |
2. Apakah Gaya Dapat Bernilai Nol?
Untuk
dapat menjawabnya silahkan kalian melakukan aktivitas berikut. Doronglah sebuah
meja ke salah satu arah. Kemudian minta salah seorang teman kalian untuk
mendorong dari arah yang berlawanan. Kalian dapat saling mendorong sekuat
tenaga. Apakah meja tersebut tetap diam saja di posisinya? Jika ya, maka benda
tersebut memiliki nilai gaya sebesar nol. Mengapa bisa demikian?
Gaya
dapat merubah arah gerak, maka gaya termasuk besaran vektor. Kalian dapat
melukiskan gaya yang bekerja pada meja tersebut melalui dua garis yang saling
berlawanan. Jika gaya yang diberikan sama besar maka gaya total yang dirasakan
meja saling meniadakan dari arah kanan maupun dari arah kiri.
3. Apakah Paduan atau
Resultan Gaya Itu?
Gaya-gaya
yang dirasakan oleh meja yang berlawanan arah, kita tuliskan F1 dan –F2. Tanda
minus pada F2 menunjukkan arah berlawanan. Besar gabungan kedua gaya tersebut
adalah jumlah kedua gaya. Hal ini dikenal sebagai paduan gaya/resultan gaya.
Arah resultan untuk kasus gaya pada meja yang didorong tersebut total kedua
gaya yang saling berlawanan. Resultan kedua gaya adalah
R = F1 + (- F2)
Arah
dan resultan kedua gaya adalah nol. Jika ada gaya-gaya yang segaris dan searah
lebih dari satu, maka besar resultan gaya-gaya tersebut adalah jumlah semua
gaya itu.
R = F1 + F2 + F3
+ …
Contoh
Soal dan Penyelesaiannya
4. Macam-Macam Gaya
Ada
berbagai macam gaya yang dapat langsung kita rasakan dalam kehidupan
sehari-hari. Dapakah kalian menyebutkan contoh-contoh gaya otot, gaya pegas,
gaya magnet, gaya mesin, gaya listrik, gaya gravitasi dan gaya gesekan?
5. Kenapa Saat Mendorong
Meja atau Sebuah Benda Terasa Sedikit Getaran dan Terdengar Suatu Bunyi?
Pada
saat kalian mendorong meja tadi, apakah kalian merasakan sedikit getaran?
Ataukah kalian mendengar bunyi saat mendorong? Kira-kira apa yang terjadi?
Peristiwa
tersebut adalah akibat dari gaya gesek yang muncul antara kaki meja dengan
lantai. Apakah gaya gesek itu? Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda
yang saling bergesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya
gesek dapat dipengaruhi oleh kekasaran permukaan benda dan berat benda, tetapi
tidak dipengaruhi luas permukaan benda.
Cobalah
kalian selidiki, mengapa saat pertama kali mendorong meja tersebut dirasakan
sedikit lebih berat dibandingkan ketika meja sudah bergerak? Mengapa terjadi
demikian?
6. Kenapa Ketika Mendorong
Benda Pertama Kali Terasa Lebih Berat Dibandingkan dengan Ketika Mendorong Saat
Benda Sudah Mulai Bergerak?
Kalian
sesungguhnya sedang merasakan gaya gesek statis dan kinetis dari sebua benda.
Gaya gesek yang terjadi pada saat benda belum bergerak sama sekali disebut gaya
gesek statis. Adapun gaya gesek yang terjadi setelah benda bergerak disebut
gaya gesek kinetis.
Jadi, pada saat meja kayu
yang ditarik belum bergerak, gaya gesek yang timbul adalah gaya gesek statis.
Setelah balok kayu bergerak, antara balok kayu dengan dengan permukaan meja,
lantai atau kaca tetap ada gaya gesek. Gaya gesek tersebut disebut gaya gesek
kinetis.
7. Apakah Gaya Gesek
Menguntungkan?
Beberapa
contoh berikut adalah gaya gesek yang menguntungkan. Sepatu dan sandal dari
bahan karet yang tidak licin jika dipakai akan menahan pemakainya untuk tidak
terpeleset. Kemudian, ban mobil, ban sepeda motor dibuat dari karet keras dan
bentuknya didesain sehingga akan memperbesar gaya gesek antara ban dengan jalan
raya untuk mempercepat laju kendaraan. Cobalah kalian tuliskan contoh gaya
gesek yang menguntungkan lainnya.
8. Apakah Ada Gaya Gesek
yang Merugikan?
Gaya
gesek dapat pula menimbulkan kerugian, di antaranya adalah gir dan rantai pada
sepeda motor yang sering bergesekan. Gesekan yang lama akan membuat aus dan
rusak. Usaha untuk mengurangi gesekan yang terjadi dapat dilakukan dengan
memberikan oli sebagai pelicin antar permukaan.
Kereta
api cepat Shinkansen di Jepang
berjalan di atas rel magnet. Rel model ini dibuat dengan tujuan untuk
menghilangkan gaya gesek antara kereta dengan rel. Cobalah tuliskan gaya gesek
yang merugikan di kehidupan sehari-hari.
9. Adakah Hukum yang
Melandasi Gaya terhadap Benda?
Semua
benda yang ada di alam ini berada dalam kondisi diam, atau bergerak dengan
tidak terjadi secara tiba-tiba atau tidak ada penyebabnya. Meski ada penyebabnya, proses gerak sebuah
benda pun tidak terjadi secara bebas.
Benda
yang bergerak selalu mengikuti aturan yang sudah pasti. Benda yang dilempar
dalam arah mendatar selalu berberak melengkung ke bawah atau tanah. Benda yang
dilepas dari ketinggian tertentu akan bergerak jatuh kalau tidak ada dorongan
lain yang membelokkan arah gerak benda tersebut. Bumi selalu bergerak mengelilingi
Matahari pada orbit yang sudah tertentu. Paku yang didekatkan ke magnet akan
ditarik ke arah magnet. Dapat kita katakan bahwa gerak benda umumnya bersifat determinsitik,
artinya dapat dihitung di mana lintasan yang akan diambil, ke mana arah
kecepatan pada tiap titiknya, dan berapa percepatan yang terjadi di tiap saat.
Melalui
sifat yang dapat dihitung atau diramalkan (deterministik) tersebut tentu ada
hukum alam yang dibaliknya. Dengan hukum
tersebut kita dapat memperkirakan ke
mana benda akan bergerak jika diberikan dorongan tertentu. Tahukah kalian hukum
alam tersebut?
Pada
abad ke-17 atau sekitar tahun 1600-an, seorang pemikir sekaligus ilmuan bernama
Isaac Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa. Newton
menemukan bahwa persoalan gerak yang terjadi di alam semesta dapat diterangkan
dengan hanya tiga hukum yang sederhana. Karya besar Newton tersebut dituliskan
dalam buku yang sangat termashyur, yaitu Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica.
Gambar Sir Isaac Newton dan gambar sampul buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica. |
10. Hukum I Newton
Bila
resultan atau jumlah gaya-gaya yang bekerja pada benda bernilai nol (∑F=0) atau tidak ada gaya yang bekerja sama
sekali pada benda, benda itu akan diam selamanya (tidak bergerak) atau akan
bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap. Fenomena tersebut dijabarkan
dalam Hukum I Newton.
Contoh
menunjukkan inersia benda adalah saat kamu berada di dalam sebuah mobil yang
sedang melaju kencang kemudian tiba-tiba di rem. Badan kamu akan terdorong ke
depan karena badan ingin mempertahankan geraknya ke depan. Peristiwa tersebut
yang pada akhirnya memunculkan ide teknologi sabuk pengaman yang dipasang di
kendaraan bermotor, khususnya mobil. Perhatikan Gambar berikut!
Gambar Sabuk Pengaman Wajib Digunakan saat Berada di dalam Mobil yang Sedang Melaju |
Hukum tersebut berbicara tentang konsep kelembamam benda atau dikenal juga sebagai sifat kemalasan benda untuk merubah posisinya. Dari pengertian hukum tersebut kalian tentu dapat memahami apa yang dimaksud dengan kelembamam, bukan?
Semua
benda cenderung mempertahankan keadaannya, benda yang diam tetap diam dan benda
yang bergerak tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Hukum I Newton pada
prinsipnya menginformasikan kepada kita tentang adanya keberadaan besaran yang
dinamai massa. Karena sifat kelembaman ini maka benda cenderung mempertahankan
keadaan geraknya. Keadaan gerak dapat direpresentasikan atau diterangkan oleh
nilai kecepatan. Jadi, secara sederhana sifat kelembaman suatu benda sebenarnya
adalah mengukur kecenderungan benda mempertahankan kecepatannya.
Semakin
besar kelembaman benda maka semakin malas benda tersebut bergerak atau mempertahankan
sifat kelembamannya. Untuk dapat menggerakannya diperlukan pengganggu yang
lebih besar untuk mengubah kecepatan benda. Semakin besar massa maka benda
semakin lembam. Itulah penyebabnya bahwa kita sangat sulit mendorong benda yang
memiliki massa lebih besar daripada benda yang memiliki massa lebih kecil.
11. Hukum II Newton
Hukum
I Newton belum membahas penyebab benda bergerak atau berhenti. Kita memerlukan
hukum selanjutnya yang menjelaskan perubahan keadaan gerak benda. Hukum tersebut
menyatakan bahwa benda dapat diubah keadaan geraknya jika pada benda bekerja
gaya. Gaya yang bekerja berkaitan langsung dengan perubahan keadaan gerak
benda. Hukum tersebut dikenal dengan nama Hukum II Newton.
Besaran
penting dari Hukum II Newton adalah yang disebut sebagai percepatan. Percepatan
sebuah benda sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa benda itu. Arah percepatan sama dengan arah
gaya itu. Dirumuskan:
Ketika kalian mendorong meja di depan kelas dan meja tersebut bergerak sesuai dengan harapan kalian, maka gerak meja tersebut memenuhi Hukum II Newton yang dituangkan dalam rumus:
F = m . a
Keterangan:
F = Gaya, dengan satuan Newton
m = massa benda, satuan kilogram (kg)
a =
percepatan gerak benda, satuan m/s2
Contoh
Hukum II Newton di dalam kehidupan sehari-hari adalah saat memindahkan balok (Gambar
di bawah), akan lebih cepat jika gaya yang dikenakan semakin besar. Hal ini
dikarenakan gaya berbanding lurus dengan percepatan. Jadi, dengan gaya yang
besar maka akan didapatkan percepatan yang lebih besar juga.
Gambar Benda yang Ditarik dengan Gaya Tertentu |
12. Hukum III Newton
Ketika
suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua juga akan memberikan
gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah. Hukum yang mengatur konsep
tersebut di atas sering disebut dengan “Hukum Aksi-Reaksi”. Secara sederhana bunyi
Hukum III Newton tersebut menyatakan, “Untuk setiap aksi akan ada reaksi yang sama tetapi
berlawanan arah”
Perlu
ditekankan, bahwa “gaya aksi” dan “gaya reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.
Jika benda pertama melakukan gaya pada benda kedua (gaya aksi), maka benda
kedua melakukan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi arahnya
berlawanan (gaya reaksi). Hukum tersebut mengungkapkan keberadaan gaya reaksi
yang sama besar dengan gaya aksi, tetapi berlawanan arah. Ungkapan di atas
dapat dituliskan dengan rumus:
Faksi = – Freaksi
Contoh
gaya aksi dan reaksi misalnya pada peristiwa orang berenang. Gaya aksi dari
tangan perenang ke air mengakibatkan gaya reaksi dari air ke tangan dengan
besar gaya yang sama namun arah gaya berlawanan, sehingga orang tersebut akan
terdorong ke depan meskipun tangannya mengayuh ke belakang. Karena massa air
jauh lebih besar daripada massa orang, maka percepatan yang dialami orang akan
jauh lebih besar daripada percepatan yang dialami air. Hal ini mengakibatkan
orang tersebut akan melaju ke depan.
Gambar Perenang |
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Victoriani
Inabuy, Dkk. ISBN: 978-602-244-384-1 (Jilid-1).
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII/oleh H. Moch. Agus
Krisno; editor Intan Mahanani. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008
Gambar perenang dari apasih.web.id.
Baca juga:
Bab 4 Gerak dan Gaya | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar