Apa
yang terjadi pada benda jika suhunya berubah? Salah satu perubahan yang terjadi
pada benda adalah ukuran benda itu berubah. Jika suhu benda naik, secara umum
ukuran benda bertambah. Peristiwa ini disebut pemuaian
1. Pemuaian Panjang Zat Padat
Zat
padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk diamati secara
langsung, tetapi seringkali kamu dapat melihat pengaruhnya. Misalnya, saat kamu
menuangkan air panas ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas
ini karena terjadinya pemuaian yang tidak merata pada gelas itu.
Pada umumnya,
benda atau zat
padat akan memuai
atau mengembang jika dipanaskan
dan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua
bagian benda, yaitu panjang, lebar, dan tebal benda tersebut.
Jika
benda padat dipanaskan, suhunya akan naik. Pada suhu yang tinggi, atom dan
molekul penyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya
sehingga logam tersebut akan memuai ke segala arah.
Rel kereta api dibuat bercelah |
Para perancang bangunan, jembatan, rel kereta api dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan bahan karena perubahan suhu. Rel Kereta Api umumnya dibuat dari besi baja yang saling disambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja tidak melengkung karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut di malam hari, sambungan-sambungan besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-sambungan itu.
Bimetal dibuat berdasarkan sifat pemuaian zat padat. Bimetal antara lain dimanfaatkan pada termostat. Prinsip kerja termostat sebagai berikut. Jika udara di ruangan dingin, keping bimetal pada Gambar akan menyusut, membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa sehingga kedua ujungnya saling bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian tertutup dan menyalakan pemanas sehingga ruangan menjadi hangat.
Jika
untuk mengontrol ruangan berpendingin, cara kerjanya serupa. Saat ruangan mulai
panas, termostat bengkok dan menghubungkan rangkaian listrik sehingga pendingin
kembali bekerja.
Gambar Alat Musschenbroek |
Hasil percobaan dengan Alat Musschenbroek menunjukkan jika panjang logam mula-mula sama, untuk logam yang berbeda ternyata pertambahan panjangnya benda karena pemuaiannya juga berbeda. Besaran yang menentukan pemuaian panjang zat padat adalah koefisien muai panjang. Koefisien muai panjang suatu zat padat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang tiap satu satuan panjang zat itu jika suhunya dinaikkan 10C .
Sebagai
contoh, jika muai panjang kaca 9 x 10-6/0C berarti jika 1 meter kaca suhunya bertambah 10C maka panjangnya
bertambah 0,000009 meter.
Tabel tersebut di atas menunjukkan koefisien muai panjang beberapa bahan. Berdasarkan tabel tersebut, mengapa alat laboratorium menggunakan kaca Pyrex?
Contoh
penerapan:
Panjang
aluminium pada suhu 300C adalah 100 cm. Koefisien muai panjang
aluminium adalah 0,000025/0C, hitung panjang aluminium itu pada suhu
800C !.
Apa
yang diketahui?
L0
= 100 cm
α = 0,000025/0C
Δ t
= 800C - 300C = 500C
Apa
masalahnya?
Menentukan
panjang pada suhu 800C atau Lt
Bagaimana strateginya ?
Gunakan
persamaan pemuaian
Bagaimana penerapannya?
Lt = L0 + L0 (α x Δ t)
= 100 + 100 (0,000025 x 50)
= 100,125 cm
Langkah penyelesaian:
Jadi, panjang aluminium pada suhu 800C adalah 100,125 cm.
b. Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat
Jika
suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua arah
sisi-sisinya. Pemuaian semacam ini disebut pemuaian luas. Pemasangan
pelat-pelat logam selalu memperhatikan terjadinya pemuaian luas. Pemuaian luas
memiliki koefisien muai sebesar dua kali koefisien muai panjang. Berdasarkan
data dalam Tabel di atas, maka lempengan baja memiliki koefisien muai luas
sebesar 0,000022/0C.
Bagaimanakah
pemuaian yang dialami oleh kelereng dan balok besi jika kedua benda tersebut
dipanaskan? Benda-benda yang berdimensi tiga (memiliki panjang, lebar, dan
tinggi) akan mengalami muai ruang jika dipanaskan. Pemuaian ruang memiliki
koefisien muai tiga kali koefisien muai panjang. Balok baja jika dipanaskan
akan memuai dengan koefisien muai sebesar 0,000033/0C.
Pernahkah
kamu menjumpai daun pintu tidak dapat ditutupkan pada bingkai pintunya? Kaca
jendela tidak dapat masuk ke dalam bingkainya? Hal itu terjadi karena
pemasangan daun pintu dan kaca jendela terlalu rapat dengan bingkainya sehingga
ketika terjadi pemuaian atau penyusutan tidak tersedia lagi rongga yang cukup.
2. Pemuaian Zat Cair dan Gas
Sebagaimana
zat padat, zat cair juga memuai jika dipanaskan. Bahkan, pemuaian zat cair
relatif lebih mudah atau lebih cepat teramati dibandingkan dengan pemuaian zat
padat.
Pemuaian zat cair |
Gas
juga memuai jika dipanaskan. Sifat pemuaian gas harus diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya ketika memompa ban sepeda jangan terlalu keras,
seharusnya sesuai ukuran.
Pemuaian zat gas |
Referensi:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
Ilmu pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Baca juga:
SUHU DAN PERUBAHANNYA | |
1 | |
2 | |
3 | |
4 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar